Puluhan polisi jaga ketat sidang putusan Mahkamah Partai Golkar
Sejumlah simpatisan kedua kubu mulai berdatangan. Baik dari massa Ical dan Agung Laksono untuk menyaksikan sidang.
Mahkamah Partai Golkar akan melanjutkan sidang putusan kisruh dua kubu yang berseteru antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono soal kepengurusan partai. Ical terpilih menjadi ketua umum di Munas Bali, sementara Agung jadi ketua umum di Munas Ancol.
Pantauan merdeka.com, Selasa (3/3), kantor DPP Golkar masih terlihat sepi hingga Pukul 14.00 WIB. Menurut informasi yang beredar, sidang putusan ini diundur Pukul 16.00 WIB yang sebelumnya dijadwalkan mulai Pukul 14.00 WIB. Belum jelas apa penyebab sidang putusan ini diundur.
Sementara itu, puluhan polisi berjaga ketat sekitar lokasi sidang putusan. Polisi menjaga ketat di depan pintu masuk kantor Golkar, gedung utama Golkar dan tempat sidang yang berlangsung di Graha Widya Bhakti. Polres Jakarta Barat ditugaskan langsung mengamankan sidang.
Sejumlah simpatisan kedua kubu mulai berdatangan. Baik dari massa Ical dan Agung Laksono untuk menyaksikan langsung sidang putusan ini.
Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar versi Munas Bali Idrus Marham yakin kepengurusannya yang akan dimenangkan dalam sidang putusan nanti. Dia menilai, Munas Bali paling konstitusional ketimbang munas Ancol.
"Kami yakin enggak kalah, tapi saya katakan bahwa persidangan mahkamah partai adalah momentum untuk kita membuktikan bahwa kita masih memiliki komitmen terhadap partai, memiliki kejujuran terhadap partai yang ada," ujar Idrus Senin (2/3) lalu.
Idrus kembali menegaskan bahwa Munas Golkar yang sah adalah munas yang diselenggarakan di Bali. "Kami yakin yang benar adalah Bali, tidak ada kepentingan di sini. Kepentingan saya di sini adalah Partai Golkar betul-betul maju," ujarnya.