Putri Sulung Gus Dur: Pemilu Bukan Hari Kiamat, Jangan Bawa-Bawa Agama
Alissa mengatakan, nilai persaudaraan dan agama tidak seharusnya dicampur dengan politik. Namun, banyak politisi yang memang sengaja menggunakan kedua hal tersebut sebagai alat untuk mendapat dukungan.
Putri Sulung Gus Dur, Alissa Wahid mengatakan, Pemilu 2019 adalah momen yang krusial bagi masyarakat Indonesia. Karenanya, ia mengimbau agar masyarakat dapat menjaga persaudaraan, terutama toleransi antar agama.
"Kami ingin mengingatkan bahwa pemilihan umum raya di Indonesia ini bukan hari kiamat, gitu. Siapapun yang menang, siapapun yang kalah, kita tetap bersaudara, kita tetap sama-sama manusia Indonesia," tukas Alissa di acara Forum Titik Temu, Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (10/4).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Jadi apalagi menggunakan nama Tuhan untuk kepentingan-kepentingan politik sesaat, itu yang kita ingatkan, jangan dong," ia melanjutkan.
Alissa mengatakan, nilai persaudaraan dan agama tidak seharusnya dicampur dengan politik. Namun, banyak politisi yang memang sengaja menggunakan kedua hal tersebut sebagai alat untuk mendapat dukungan.
Padahal, ia yakin tidak ada pemimpin asli dari agama manapun yang rela agamanya dipakai sebagai alat politik. Karena itu, masyarakat diingatkannya agar jangan mau diadu domba.
"Karena kamu seagama, karena kamu sekelompok, jadi kamu harus mendukung saya. Kalau kamu dukung mereka, berarti kamu itu sebetulnya tidak membela kepentingan agama kita, itu yang harus kita tolak," tegas Alissa.
"Kami perlu mengingatkan warga masyarakat bahwa yang namanya politisi, yang namanya orang kontestasi mendapatkan kekuasaan, itu sudah pasti mereka akan melakukan apa yang kira-kira menguntungkan," ia mengakhiri.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Baca juga:
Arief soal Debat Terakhir: Kalau Ada Info KPU Bocorkan, Itu Bohong!
Penyebar Hoaks Server KPU Dapat Jutaan Rupiah dari Situs News Aggregator
KPU Tepis Hoaks Surat Suara Terbakar di Kota Kinabalu Menangkan Prabowo
Hari Terakhir Pengurusan Formulir Pindah TPS, Warga Padati Kantor KPU Bekasi
Prabowo Gebrak Podium Pidato Dinilai Alamiah, Kalau Selfie Orang Jadi Enggak Tertarik
Kubu Jokowi Nilai Ancaman People Power Seperti Politik Sengkuni