Reaksi empat Cagub Jabar dengar rentetan teror bom di Surabaya
Rentetan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5) mendapat respon dari empat calon Gubernur Jawa Barat. Mereka mengutuk aksi yang menewaskan 34 orang, termasuk pelaku bom bunuh diri.
Rentetan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya, Minggu (13/5) dan Senin (14/5) mendapat respon dari empat calon Gubernur Jawa Barat. Mereka mengutuk aksi yang menewaskan 34 orang, termasuk pelaku bom bunuh diri.
Kandidat Gubernur Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil mengucapkan belasungkawa kepada para korban bom bunuh diri. Dari peristiwa itu, semua pihak harus meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kenapa penumpang tersebut bercanda membawa bom? Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer
-
Siapa yang bercanda membawa bom? Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
"Kita juga harus mendukung kepolisian untuk siap siaga menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah," katanya melalui rilis yang diterima.
Menurut dia, untuk mencegah tindakan dan aksi terorisme maka harus dilakukan preventif dan memperbanyak forum- forum dialog karena perbedaaan yang bermuara pada kebencian ini harus kita kikis.
"Cara mengikisnya adalah para pemimpin harus banyak turun, berdialog sehingga jika ada perbedaan dan kebencian bisa kita padamkan dengan forum2 diskusi yang proaktif," ucapnya.
Di tempat terpisah, Cagub Jabar nomor urut 2 TB Hasanuddin menyatakan, aksi teror tersebut sebagai perbuatan terkutuk dan harus ditindak tegas, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Saya kira, itu (Bom Surabaya) perbuatan terkutuk, dan kita sepakat seluruh rakyat Indonesia berdiri mengecam teroris yang tidak sesuai dengan aturan undang-undang yang ada," ujarnya di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Kota Bandung, Minggu (13/5).
Dia menghimbau, agar seluruh aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, tidak gentar terhadap ancaman teroris yang meresahkan masyarakat.
"Kami rakyat Indonesia, berada berdiri di belakang saudara (aparat) karena ini menyangkut hancurnya peradaban, harus kita lawan," imbaunya.
Ia juga mengajak kepada seluruh pemimpin dan tokoh masyarakat di daerah hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) perlu meningkatkan pengawasan terhadap warganya, termasuk mengidentifikasi setiap tamu atau masyarakat baru yang belum dikenal.
"Hal itu sebagai antisipasi terjadinya aksi terorisme di daerah, dengan arahan dan bimbingan dari aparat," pungkasnya.
Cagub nomor urut tiga Sudrajat menilai, perbuatan teroris telah mengingkari ajaran agama apapun. Ada sesuatu yang harus diluruskan dalam kehidupan rakyat berbangsa termasuk pemimpin yang lebih serius dan fokus dalam menangani ancaman seperti ini.
"Semoga aparat keamanan kita bisa lebih profesional. Jangan dibiarkan bangsa ini terpecah apalagi dipecah karena persoalan menang kalah dalam pemilihan," terangnya.
Terakhir, Cagub Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar mengatakan, munculnya teroris karena adanya paham-paham radikal yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat.
"Teroris muncul Karana ada paham radikal," ucapnya.
Karena itu, masyarakat diminta untuk terus meningkatkan pendidikan keagamaan, supaya terhindar dari masuknya paham-paham radikal tersebut.
"Perluasan adanya penguatan pendidikan agama Islam harus kuat, jangan sampai orang yang pemahaman Islamnya kurang terkena paham-paham radikal," ucapnya
Lembaga pendidikan agama, terutama agama Islam memiliki masjid yang fungsinya sangat strategis sebagai wadah untuk menutut ilmu dan perkuatan karakter bagi anak kecil.
Hal itu, lanjut Demiz, karena saat ini pembelajaran tentang keagamaan di sekolah sedikit, berbeda dengan pendidikan di madrasah atau masjid yang banyak mengajarakan tentang keagamaan.
"Orang tua harus mengajak anak kecilnya mainlah ke masjid mengikuti kegiatan di dalamnya sambil memperkenalkan agama yang baik, Sehingga dalam jangka panjang tidak terpengaruh dengan paham-paham seperti itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, bom meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Minggu (13/5) pukul 06.30 WIB. Tak lama bom kembali meledak di Gereja kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB dan di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno pada pukul 07.53 WIB.
14 Orang tewas dan 40 lainnya luka dalam insiden ini. Pelaku satu keluarga, terdiri dari suami, istri dan empat orang anaknya.
Malam harinya, terjadi ledakan di salah satu ruangan di Rumah Susun Wonocolo Blok B lantai 5. Rusun itu berdekatan dengan perbatasan Kota Surabaya, yaitu sekitar 9-10 kilometer arah barat lokasi ledakan di tiga lokasi gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) pagi. Di lokasi ini, tiga orang tewas dan tiga lainnya luka.
Pagi ini, Pukul 08.50 WIB kembali terjadi ledakan di depan Polrestabes Surabaya. Empat orang tewas dalam aksi ini. Mereka adalah pelaku bom bunuh diri yang menggunakan dua motor.
(mdk/rnd)