Reaksi Santai Gibran Tanggapi Megawati soal Sinyal Kecurangan Pemilu: Ya Laporkan Saja
Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai pernyataan Megawati soal potensi kecurangan Pemilu 2024.
Gibran enggan menanggapi lebih jauh pernyataan Megawati
Reaksi Santai Gibran Tanggapi Megawati soal Sinyal Kecurangan Pemilu: Ya Laporkan Saja
Bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri soal sinyal adanya kecurangan dalam Pemilu 2024. Wali Kota Solo meminta Megawati untuk melaporkan ke pihak terkait.
"Ya dilaporkan saja. Misalnya ke Bawaslu atau apa misalnya ada kecurangan atau apapun itulah ya,"
ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (13/11).
merdeka.com
Gibran enggan menanggapi lebih jauh pernyataan Megawati terkait sinyal kecurangan Pemilu 2024. Ia pun buru buru meninggalkan balai kota.
"Bentar aku tak ke Kajari ya," tutupnya.
Dalam pidatonya, Megawati meminta agar rakyat tidak diintimidasi dalam menyalurkan hak suaranya di Pemilu 2024 mendatang. Sebab, dia sudah menangkap sinyal adanya kecurangan dalam pesta demokrasi tersebut.
"Pemilu yang demokratis, yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa ada kecuali. Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi,"
kata Megawati dalam pidato kebangsaan secara virtual, Minggu (12/11).
merdeka.com
Dia meminta agar seluruh pihak untuk mengawal jalannya demokrasi. Sebab, itu merupakan kewajiban bagi masyarakat bangsa, sehingga tidak terjadi kesewenang-wenangan.
"Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani. Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat. Terus kawal dan tegakkan demokrasi," tegas Megawati.
Presiden ke-5 RI itu berharap Pemilu 2024 sebagai momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang mampu berdiri di atas kaki sendiri. Dia pun menegaskan, tidak ada rekayasa hukum dalam menentukan pemimpin bangsa Indonesia.
"Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran. Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia. Dengan keadilan inilah kemakmuran pasti akan bisa diwujudkan. Karena itulah terus genggam erat semangat reformasi itu," imbuh dia.