Respons Demokrat soal Kabar NasDem-PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Menurut Demokrat, dukungan parlemen sangat penting untuk kelancaran pemerintahan Prabowo-Gibran.
Menurut Demokrat, dukungan parlemen sangat penting untuk kelancaran pemerintahan Prabowo-Gibran.
- Demokrat Terbuka Koalisi dengan PDIP di KIM: Prabowo Tentu Punya Hitung-Hitungan
- Reaksi Demokrat usai Gerindra Ajak PKB Gabung Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Demokrat Dukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo: Bangun Bangsa Besar Butuh Kebersamaan
- Respons Santai AHY saat Demokrat Dapat Banyak Nyinyiran Usai Gabung Pemerintahan Jokowi
Respons Demokrat soal Kabar NasDem-PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Partai Demokrat setuju apabila Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Hal ini menyusul pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut, adanya sinyal dua partai tersebut gabung ke KIM.
"Nah persoalan apakah yang saat ini di luar Koalisi Indonesia Maju bergabung atau tidak itu sangat tergantung kepada Pak Prabowo. Tergantung Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih, dan kemudian yang akan memimpin negeri ini lima tahun ke depan dan tentu bagi kami ya sepakat perkuatan Parlemen ini penting, penguatan di Parlemen penting. Tapi, siapa dan siapanya tentu akan dirangkul oleh Pak Prabowo ya itu sangat ditentukan Pak Prabowo itu sendiri," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3).
Selain itu, Herman menilai, apa yang dilakukan oleh Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merangkul di luar KIM ini disebut sebagai pemimpin seluruh rakyat Indonesia.
"Nah yang kedua Pak Prabowo dan Mas Gibran ini kan Presiden dan Wakil Presiden seluruh rakyat Indonesia. Jadi kalau kemudian merangkul, mendatangi seluruh ini adalah betul-betul presiden seluruh partai rakyat Indonesia karena apa? Ya konsekuensi menjadi Presiden ya harus menjadi Presiden seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, ia menyebut, tak menutup kemungkinan jika Ketua Umum Partai Gerindra nanti juga bakal menyambangi dan merangkul partai lain yang di luar KIM selain NasDem yang sudah disambangi.
"Oleh karenanya, saya kira ini bagus untuk bagaimana merekatkan kembali residu-residu yang kemarin yang terjadi akibat kemarin perbedaan pilihan, dan kemudian ini negara harus dibangun seluruh rakyat Indonesia dan bagi kepentingan program Presiden kedepan tentu penguatan Parlemen ini juga harus menjadi penting," sebutnya.
"Karena tanpa parlemen yang kuat, tanpa dukungan parlemen yang kokoh ini juga membantu program-program ya g nanti akan dicanangkan oleh pemerintah kedepan. Oleh karena itu, penguatan Parlemen juga penting ya tentu akan diputusakan dan melalui diskusinya atau domainnya presiden dan wapres terpilih," sambungnya.
Tak Masalah NasDem Gabung KIM
Herman menegaskan, partainya tidak masalah jika memang nantinya partai besutan Surya Paloh akan bergabung ke KIM atau dirangkul oleh Prabowo sebagai presiden dengan perolehan suara terbanyak.
"Enggak ada masalah, karena itu saya kira menjadi kewenangannya Pak Prabowo ya. Kewenangannya presiden dan wapres, dan saya kira sekali lagi bahwa untuk penguatan di Parlemen ini penting. Oleh karenanya, membangun tambahan-tambahan ataupun penebalan-penebalan baru untuk memperkuat posisi di Parlemen, ini penting bagi berjalannya pemerintahan ke depan," tegasnya.
Kemudian, saat disinggung terkait dengan pembagian jatah menteri dengan hadirnya partai di luar KIM. Menurutnya, hal itu merupakan keputusan presiden terpilih nanti.
"Itu diserahkan kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran sebagai Presiden-Wapres terpilih. Karena ini adalah kepentingannya adalah bagaimana mengawal program pemerintah 5 tahun ke depan, supaya juga ada penguatan-penguatan. Jadi kami serahkan saja kepada beliau untuk mengambil sikap dan keputusan," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Pertemuan yang digelar hari ini Jumat (22/3) dilakukan di Gedung NasDem Tower, Jakarta Pusat.
Dengan adanya pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, hal itu merupakan signal bergabungnya NasDem bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Tentu itu tondo-tondo atau signal yang amat kuat bahwa NasDem dan PPP akan bergabung dengan kami," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (22/3).
"Sebenarnya, sekarang kan kami memang sudah satu koalsisi yakni sama-sama pendukung pemerintahan Pak Jokowi," tambahnya.