Respons NasDem Soal Danny Pomanto Mundur: Dia Bukan Kader, Pegang KTA Gerindra
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyebut Danny memiliki KTA Partai Gerindra. Hanya saja, NasDem memang mengusungnya menjadi kepala daerah pada Pilkada 2020.
Partai NasDem buka suara terkait mundurnya Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto dari anggota partai. NasDem mengungkap, Danny tidak pernah memegang Kartu Tanda Anggota (KTA).
Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyebut Danny memiliki KTA Partai Gerindra. Hanya saja, NasDem memang mengusungnya menjadi kepala daerah pada Pilkada 2020.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Kapan terjadi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
"Selama ini di mata saya dia bukan anggota NasDem. Dia bukan anggota NasDem, dia adalah anggota Gerindra. Dia punya KTA Gerindra," ujar Ali kepada wartawan, Senin (3/7).
Ketika mendengar kabar Danny menyatakan mundur, Ali tak ada masalah. Karena selama ini dia bukan siapa-siapa, dan tidak menjabat di struktur manapun di NasDem.
"Makanya ketika saya mendapat kabar dia mengundurkan diri, saya bilang pada teman-teman, serius atau bercanda, emang kapan dia masuk NasDem?" ujar Ali.
Ali mengatakan, tidak ada masalah bila akhirnya Danny menyatakan mundur dari partai.
"Jadi kemudian, di struktur partai juga setahu saya nggak ada sih nama tersebut. Tapi apapun itu, ya kita menghargai kalau selama ini dia menjadi bagian dari NasDem. Karena partai ini adalah kesukarelaan, jadi orang bebas ke mana saja," ujar Ali.
Alasan Danny Pomanto Mundur dari NasDem
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto bersama istri dan anaknya memutuskan keluar dari Partai NasDem. Pria yang akrab disapa Danny Pomanto ini mengatakan, ada dua alasannya.
"Ada dua alasan, tentunya dengan sangat respek. Saya tidak bermaksud apa-apa, karena alsan keluarga dan alasan politik," ujarnya saat jumpa pers di Warkop Kanrejawa, Senin (3/7).
Wali kota berlatar arsitek ini menjelaskan putrinya Aura Aulia Imandara yang merupakan bakal calon legislatif (bacaleg) NasDem daerah pemilihan (dapil) I DPR RI dalam kondisi hamil besar. Selain itu, istrinya sedang jatuh sakit.
"Kenapa alasan keluarga? Pertama Aura itu menjelang melahirkan, pasti tidak maksimal (kampanye). Pada saat jelang lebaran haji, istri saya sakit. Insya Allah ada cucu, siapa yang mau urus," ungkapnya.
Danny Pomanto mengaku sudah menyampaikan kepada anaknya untuk segera mundur dari NasDem sebelum 9 Juli 2023 atau penentuan nomor urut bacaleg. Danny menegaskan ingin mengajarkan kepada anaknya untuk sopan santun dalam politik.
"Maka saya bilang, kalau setengah-setengah mending sekarang mundur. Jangan sampai kalau dekat, nanti seperti sabotase, tidak ada sopan santun politik. Kalau kita mundur (tanggal 9 Juli 2023) siapa yang mau gantikan kita di situ. Itu kenapa ada namanya alasan keluarga," bebernya.
Sementara untuk alasan politik, Danny Pomanto menyebut dukungan NasDem ke Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi salah satu pertimbangan. Apalagi, isu beredar Danny Pomanto lebih dekat dengan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yakni Ganjar Pranowo.
"Saya kira bisa juga alasan itu (NasDem dukung Anies). Tapi ini kan pilihan pribadi. Tapi bukan satu-satunya alasan itu," tuturnya.
(mdk/gil)