Potret Cagub Sulsel Nomor Urut 1 Diperiksa Bawaslu di Ruangan Penyidik, Ditanya-tanya Sambil Berdiri
Penyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Rakhmad Hidayat menjelaskan pemanggilan terhadap Danny Pomanto sebagai terlapor.
Sentra Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan memeriksa Calon Gubernur Sulsel nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto. Pemeriksaan terhadap Danny Pomanto usai dilaporkan melakukan ujaran kebencian dan kampanye libatkan aparatur sipil negara (ASN).
Penyidik Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Rakhmad Hidayat menjelaskan pemanggilan terhadap Danny Pomanto sebagai terlapor. Rakhmad menyebut ada dua laporan terhadap Danny Pomanto yang masuk di Bawaslu Sulsel.
"Satu terkait laporan dugaan ujaran kebencian saat melakukan kampanye. Kemudian, kedua dugaan melibatkan ASN dalam kampanye," ujarnya kepada wartawan di Kantor Bawaslu Sulsel, Sabtu (19/10).
Rakhmad menjelaskan untuk laporan pelibatan ASN saat kampanye di Kelurahan Palekko, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Sementara, untuk ujaran kebencian terjadi kampanye di Pantai Labombo, Kota Palopo.
"Sementara kita urai semua pasalnya. Karena memang ada beberapa yang berkaitan unsur ujaran kebencian dan keterlibatan ASN," tuturnya.
Rakhmad mengatakan sampai saat ini baru dua saksi yang diperiksa oleh Sentra Gakkumdu Sulsel terkait pelibatan ASN saat kampanye. Dua ASN yang diperiksa yakni Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 Makassar dan Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyuddin Mustakim.
"Baru Kepsek dan kepala Disdik Makassar diperiksa sebagai saksi. Kita masih kembangkan, nanti kita dorong ke pleno pimpinan untuk ditentukan," sebutnya.
Sementara Cagub Sulsel nomor urut 1 Danny Pomanto mengaku hadir di Bawaslu Sulsel untuk menunjukkan sebagai calon yang taat hukum. Ia mengaku pemanggilan pemeriksaan terhadap dirinya setelah adanya dua laporan yang masuk di Bawaslu Sulsel.
"Kami taat hukum dan kami hadir di sini atas dua laporan. Pertama, laporan tentang kejadian di Takalar. Kedua tuduhan soal kampanye di Palopo, ujaran kebencian. Kami sudah jawab semua tadi," kata Danny.
Wali Kota Makassar ini mengaku setidaknya ada 16 pertanyaan dari masing-masing laporan terhadap dirinya.
"Ada 16 pertanyaan terkait kegiatan di Takalar dan Palopo," tuturnya.
Danny membantah melibatkan ASN saat kegiatan peresmian posko pemenangan di Kabupaten Takalar.
"Tidak ada (ASN dilibatkan). Saya diundang saja di situ. Bagaimana mau mengundang orang, sedangkan saya diundang," sanggahnya.
Meski diperiksa Sentra Gakkumdu sebagai terlapor, Danny tetap mengapresiasi kinerja Bawaslu Sulsel. Ia berharap semua kasus yang masuk di Bawaslu Sulsel bisa transparan.
"Saya kira hal2 sperti ini perlu memang disampaikan secara transparan karena ini membangun trust di dalam. Ini menentukan kualitas pemilu atau pilkada kali ini," ucapnya.