Ridwan Kamil Akui Bahas Politik dengan Airlangga: Mudah-mudahan Tanda Kolaborasi
Ridwan Kamil mendoakan segala urusan Airlangga untuk Pemilihan Presiden 2024 bisa dipermudah. Meski dia tidak menjelaskan lebih dalam mengenai pernyataannya itu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Sabtu (5/6). Mereka membahas peluang kolaborasi pada tahun 2024.
Sehari sebelumnya, Ridwan Kamil menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keduanya berkomitmen saling mendukung dan berkolaborasi dalam menyelaraskan sejumlah program pemerintah.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa prestasi yang diraih Airlangga Hartarto yang membuat banyak pengurus dan kader Golkar menginginkan dia memimpin kembali? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% "Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah," ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
-
Kenapa banyak Ketua DPD Golkar ingin Airlangga Hartarto kembali memimpin secara aklamasi? "Makanya cukup rasional jika DPD ingin aklamasi untuk AH," jelasnya. Dia menambahkan, tidak mudah untuk Golkar meraup suara maksimal di Pemilu karena tidak ada kader yang bertarung di Pilpres 2024.
Berbeda dengan agenda bersama AHY yang terbuka, pertemuan Ridwan Kamil bersama Airlangga cenderung digelar terbatas di Hotel Intercontinental, Kota Bandung. Dari foto yang diterima, terlihat Ridwan Kamil mengenakan baju berwarna kuning.
Tampak pula beberapa pengurus partai Golkar Jabar dan pusat, di antaranya Wakil Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
©2021 Merdeka.com
Ridwan Kamil dan Airlangga membahas sejumlah topik, di antaranya pengembangan Bandara Kertajati hingga aspirasi anggota Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) untuk mengelola ladang minyak marjinal. Dia meminta dukungan dari Partai Golkar untuk ikut membantu program pemerintah Jabar mengembangkan daerahnya.
"Saya kedatangan tamu istimewa Pak Airlangga Hartarto Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar membicarakan dukungan dari Menko Perekonomian untuk Jawa Barat khususnya pengembangan Kertajati tadi kita bicarakan,” ucap Ridwan Kamil melalui keterangan tertulis.
"Kemudian juga saya menyampaikan aspirasi daerah pengasil migas dan energi terbarukan kebetulan saya ketua umum, terkait memohon agar ladang minyak marjinal bisa diserahkan ke daerah yang tidak terurus oleh Pertamina sehingga menjadi nilai tambah kesejahteraan kepada masyarakat," kata dia.
Selain itu, Ridwan Kamil mengakui membahas sejumlah agenda politik dalam pertemuan itu. Pria yang akrab disapa Emil ini mendoakan segala urusan Airlangga untuk Pemilihan Presiden 2024 bisa dipermudah. Meski dia tidak menjelaskan lebih dalam mengenai pernyataannya itu.
"Selanjutnya membahas politik, dukungan terkait pengembangan Jawa Barat dari Partai Golkar sehingga Golkar berkomitmen mendukung program (Pemerintah Provinsi Jawa Barat),” ucap dia.
"Saya juga mendoakan utamanya Allah mempermudah segala urusan maksud Pak Airlangga khususnya di 2024, itu doa dari saya khusus untuk beliau. Beliau sangat senang dan mudah-mudahan menjadi tanda kolaborasi kita,” kata Emil.
Mengenai baju kuning yang dikenakannya, Ridwan Kamil menegaskan itu baju tersebut bukan atribut partai. "Tradisi jika bertemu partai, tentulah sopan santunnya menyesuaikan dengam warna-warna identitas kepartaian tersebut,” pungkasnya.
Airlangga Hartarto sendiri sudah berada Kota Bandung pada Jumat (4/6). Ia melakukan kunjungan kerja ke pabrik tenun dan mendatangi pabrik sepeda lokal Kreuz.
Baca juga:
Survei PPI: Prabowo Cenderung Dipilih Masyarakat Berpenghasilan dan Pendidikan Rendah
Survei: Jokowi Memimpin Elektabilitas Capres Jika Boleh Nyapres di 2024
Golkar: Airlangga Capres Tidak Bisa Ditawar
Usul Puan-Anies di Pilpres 2024, Politisi PDIP Nilai Nasionalis dan Religius Bersatu
Simulasi Head to Head Capres 2024: Prabowo-Puan Kalah dari Anies-AHY
Survei: Huru Hara Internal PDIP Membuat Elektabilitas Ganjar & Puan Naik
Berhubungan dengan Pilpres 2024
Terpisah, Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menanggapi pertemuan Ridwan Kamil dengan Airlangga Hartarto berhubungan dengan Pilpres. Keduanya sangat mungkin menjadi pasangan sebagai peserta kontestasi.
Firman menjelaskan, Airlangga sebagai ketua umum partai perlu mencari figur di luar partai. Ridwan Kamil sendiri bisa menjadi opsi karena memiliki tingkat elektabilitas cukup tinggi meski berstatus bukan kader partai manapun.
"Sangat mungkin mereka berpasangan walaupun ini waktunya masih sangat panjang. Sehingga memang tidak bisa dilepaskan saya pikir pertemuan ini dari konteks 2024,” ucap dia.
"Dan paling tidak ini memang upaya untuk membangun komunikasi kemungkinan yang terjadi terkait dengan kandidat-kandidat yang punya peluang untuk kemudian diusung oleh Golkar di tahun 2024," kata Firman.
Peluang kedua tokoh ini berpasangan dalam Pilpres akan lebih besar jika Ridwan Kamil menjadi kader partai lain. "Paling tidak yang bisa menggenapkan agar bisa 20 persen," ujarnya.