Ridwan Kamil ucapkan Alhamdulillah jika didukung Golkar
"Makanya saya bilang, dalam politik sebelum janur (kuning) melengkung belum ada kepastian. Janurnya belum melengkung," imbuh Kang Emil.
Partai Golkar membuka sinyal untuk mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018. Sinyal itu mengemuka dari ucapan Korbid Pemenangan Pemilu Partai Golkar Indonesia I (Jawa-Sumatera) Nusron Wahid yang menyebut sangat memungkinkan mendukung Wali Kota Bandung tersebut.
"Alhamdulillah kalau iya (Golkar dukung)," kata Ridwan Kamil saat ditemui dalam acara Rakernas PAN di Hotel Asrilia Kota Bandung, Senin (21/8).
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
Dia mengatakan, sebelum ada keputusan mengikat, artinya belum ada komitmen yang menjadi mutlak. Semua kemungkinan masih bisa terjadi sampai KPU memutuskan resmi calon gubernur dan calon wakil gubernur.
"Makanya saya bilang, dalam politik sebelum janur (kuning) melengkung belum ada kepastian. Janurnya belum melengkung," imbuhnya.
Dia sendiri mengaku terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai politik. Bukan cuma NasDem sebagai partai pengusung, tapi dengan partai lain yang masih cair dalam menentukan sikap politiknya.
"Kalau dalam politik komunikasi jalan terus. Tapi kan harus dua arah masing-masing punya cara pandang. Kalau belum ketemu tinggal komunikasi lagi. Jadi tidak ada komunikasi yang diberhentikan," ucapnya.
Sebelumnya Nusron Wahid menyatakan bila Partai Golkar masih membuka pintu untuk mendukung Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil. Bahkan rencananya akan menyandingkan Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi.
Baca juga:
Hadir di Rakernas PAN, Ridwan Kamil kepincut Bima Arya
Buka poros ketiga, PAN usulkan pasangan Ridwan Kamil dan Bima Arya
Buka peluang dukung Emil, Golkar dinilai jeli lihat dinamika politik Jabar
Bima Arya sudah ngobrol panjang dengan Ridwan Kamil soal Pilgub Jabar 2018
Golkar dinilai makin kuat berkoalisi jika munculkan tokoh potensial