Romi sebut Djan Faridz sia-sia buang energi ribut-ribut PPP
Usai menemui Suryadharma Ali di rutan KPK, Romi akan menemui Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz
M Romahurmuziy atau Romi terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PPP dalam Muktamar Islah di Asrama Haji Pondok Gede, 8-10 April 2016. Romi langsung tancap gas melakukan safari politik terhadap orang-orang yang selama ini berseberangan dengan dirinya.
Usai menemui Suryadharma Ali di rutan KPK, Romi akan menemui Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz yang merupakan seterunya. Romi mengaku akan mengajak Djan untuk masuk dalam jajaran kepengurusannya. Menurut Romi, percuma bila potensi dan energi Djan hanya dibuat ribut-ribut PPP.
"Tentu tidak pas kalau energi yang beliau (Djan Faridz) miliki hanya digunakan untuk terus berbeda. Akan bermanfaat kalau energi besar yang beliau miliki itu digunakan untuk membesarkan PPP bersama-sama," ujar Romi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (11/4).
Soal kisruh Muktamar Islah, Romi menganggap hal tersebut biasa sebagai dinamika demokrasi. Apalagi, kata Romi, partai berlambang kabah ini memiliki kader dan simpatisan dengan jumlah yang besar.
"Adapun Pak Djan Faridz, saya yakin ini soal waktu. Segera setelah saya mengunjungi Pak SDA, saya akan menemui Pak Djan Faridz untuk membahas islah," jelas Romi.
"Supaya beliau satu-satunya personel yang belum hadir di muktamar kita kemarin, bisa bergabung untuk besarkan PPP," sambungnya.
Romi menegaskan, panitia Muktamar Islah sudah berusaha mengundang Djan untuk hadir dalam acara tersebut. Dia memastikan Djan sudah menerima surat undangan Muktamar Islah.
"Yang jelas kami memiiki tanda terimanya bahwa beliau menerima undangan. Tentu bukan tanda tangan Pak Djan Faridz ya tanda tangan stafnya. Segera setelah dari Guntur, saya akan coba mintakan waktu bertemu beliau pada waktu yang segera," tandasnya.
Baca juga:
Menkum HAM Yasonna akui utus seseorang untuk lobi Djan Faridz
Jawab tudingan Djan Faridz, kubu Romi tegaskan Muktamar VIII PPP sah
Menkum HAM sebut perkara PPP sudah selesai usai Muktamar islah
Hasrul jamin tak akan gusur loyalis Djan Faridz di Fraksi PPP DPR
Menkum HAM sindir Djan Faridz: Sudahlah, yang bagus itu islah
Tak terima Muktamar islah, Djan Faridz bakal polisikan Romi
-
Bagaimana PPS membentuk KPPS? Membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS): PPS membentuk KPPS yang bertugas dalam pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara.
-
Kenapa PPP mengajukan gugatan ke MK? Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara meminta agar tidak ada persepsi partai berlambang kabah tidak lolos Parlementary Threshold (PT) 4 persen. PPP akan mengajukan gugatan hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kalau kita sih belum punya cerita PPP enggak lolos. Jadi kalau ada yang mimpi PPP tidak lolos, ya biarkanlah," ujarnya di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (21/3).
-
Mengapa PPP mengajukan gugatan ke MK? PPP mengajukan gugatan ke MK setelah proses penghitungan suara selesai dan PPP tidak lewat dari Ambang Batas Parlemen 4 persen. Hasil suara PPP hanya 3,87 persen, dan mereka merasa kehilangan suara di 18 propinsi yang mencapai 600.000 suara.
-
Kapan PPP akan mengajukan gugatan ke MK? Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara meminta agar tidak ada persepsi partai berlambang kabah tidak lolos Parlementary Threshold (PT) 4 persen. PPP akan mengajukan gugatan hasil Rekapitulasi Pemilu 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kalau kita sih belum punya cerita PPP enggak lolos. Jadi kalau ada yang mimpi PPP tidak lolos, ya biarkanlah," ujarnya di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (21/3).
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Bagaimana PPP memutuskan untuk mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.