Rommy Klaim Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jateng Tak Kurang dari 70 Persen
Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Muhammad Romahurmuziy mengungkap hasil survei internal pasangan capres cawapres nomor urut 1 di kawasan Jawa Tengah (Jateng). Dia mengatakan, sampai saat ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jateng tidak kurang dari 70 persen.
Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Muhammad Romahurmuziy mengungkap hasil survei internal pasangan capres cawapres nomor urut 1 di kawasan Jawa Tengah (Jateng). Dia mengatakan, sampai saat ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Jateng tidak kurang dari 70 persen.
"Ada beberapa angka tentu, tetapi tidak kurang dari 70 persen," kata pria yang akrab disapa Rommy itu, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/12).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang diraih pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
Menurut Rommy jarak persentase antara Jokowi dan pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih sangat jauh. Dia mengklaim, persentase suara Prabowo-Sandi hanya mencapai kurang lebih 30 persen.
"Angkanya kurang lebih aja, tetapi masih sangat jauh," ungkapnya.
Meski begitu, Rommy tidak ingin besar kepala. Kubu Jokowi-Ma'ruf, lanjutnya, tetap menggerakkan mesin partai pendukung untuk memenangkan pasangan dengan nomor urut 01 itu.
"Kami selalu tidak ingin mengumumkan angka-angka itu, karena semakin tinggi angka itu diumumkan, semakin membuat para fungsionaris partai tidak bekerja. Jadi kita ingin agar sudah pokoknya kita kerja, minimal mengutuhkan suara partai sendiri," ujarnya.
Terkait pemindahan markas Prabowo-Sandi ke Jateng, kubu Jokowi-Ma'ruf juga tidak khawatir. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menegaskan pihaknya malah baru akan menambah strateginya jika kubu Prabowo-Sandi melakukan lebih dari sekadar pemindahan markas.
"Tetapi kalau kemudian dari posko itu dipancarkan tenaga-tenaga untuk melakukan kampanye door to door, material promo yang disebar juga lebih banyak, baru kami akan tindaklanjuti," imbuhnya.
Strategi yang akan dilakukan di antaranya konsolidasi partai bersama caleg-caleg untuk memenangkan partai dan capres cawapres yang diusung. Serta konsolidasi dengan kepala daerah pendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Semua itu dikonsolidir oleh partainya masing-masing untuk mewaspadai adanya kemungkinan kemungkinan penetrasi dari itu," ucapnya.
Baca juga:
La Nyalla Minta Maaf, PDIP Harap Jokowi PKI Tak Terjadi Lagi
Erick Thohir Nilai 'Pengusiran' Sandiaga di Sumut Seperti Sinetron TV
Wasekjen PDIP: Koalisi Prabowo Coba Masuk ke Jantung Kita Langsung
PDIP Klaim Jokowi-Ma'ruf Raup Dukungan NU, Muhammadiyah, MUI & Umat Islam
Kubu Jokowi Klaim Tak Pernah Dorong La Nyalla Akui Sebar Isu Jokowi PKI
Tahun Politik Dinilai Tak Akan Pengaruhi Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah