Romy: PPP Tidak Pertimbangkan Bentuk Poros Baru, Dukung Ganjar sebagai Kelanjutan Koalisi di Jateng
PPP menutup rapat-rapat peluang untuk membentuk poros alternatif.
PPP tetap mendukung pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Romy: PPP Tidak Pertimbangkan Bentuk Poros Baru, Dukung Ganjar sebagai Kelanjutan Koalisi di Jateng
PPP menutup rapat-rapat peluang untuk membentuk poros alternatif. Isu poros alternatif bergulir setelah Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno mendekati Demokrat dan PKS.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau biasa disapa Romy menegaskan PPP tetap mendukung pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
- Sebelum Rapimnas Demokrat, AHY Bertemu Prabowo Bahas Apa?
- Demokrat Masih Pikir-Pikir Bikin Poros Baru Sandiaga-AHY: Koalisi Bukan Hanya Mengusung Tapi Harus Menang
- Demokrat Pastikan Tidak Ada Poros Baru, 50:50 Antara Dukung Ganjar atau Prabowo
- Petinggi Demokrat Rapat Mendadak di Cikeas! Bahas Poros Alternatif Sandi-AHY
"PPP dengan demikian, saat ini tidak dalam posisi mempertimbangkan adanya poros atau koalisi baru. Karena dukungan PPP kepada Mas Ganjar didasarkan atas kelanjutan koalisi Ganjar-Taj Yasin Maimoen Zubair di Jawa Tengah,"
kata Romy, kepada wartawan, Senin (11/9).
merdeka.com
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat tak menampik tim Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Uno mengajak berkoalisi di Pilpres 2024.
Namun, Demokrat masih berpikir membentuk poros baru koalisi bersama PPP dengan Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024.
"Ya semua dipertimbangkan tetapi paling mungkin adalah kita berkoalisi itu bukan hanya bisa berjodoh atau bisa mengusung bahkan bisa nanti ada dalam kertas suara tapi kan harus menang,"
kata Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron di DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
Herman mengatakan, apabila PPP ingin membuat poros baru, ada beberapa syarat yang dipatok Demokrat. Sebab, Demokrat tidak ingin pengkhianatan dilakukan Partai NasDem terulang.
"Demokrat berpikir rasional saja, karena kalau kemarin mungkin ditanya ketika masih bergabung dengan NasDem dan PKS kami bisa menjawab karena memang merintis dari awal,"
ujar Herman.