Polemik Renovasi JIS, Demokrat Duga Ada Sutradara Ingin Jatuhkan Anies Baswedan
Polemik rumput di JIS dinilai merupakan upaya untuk menjatuhkan Anies Baswedan.
Polemik Renovasi JIS, Demokrat Duga Ada Sutradara Ingin Jatuhkan Anies Baswedan
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menilai, seharusnya JIS menjadi salah satu kebanggaan untuk Indonesia.
Terlebih, JIS merupakan milik negara bukan hanya milik Anies Baswedan. Sebab, pembangunan JIS menggunakan keuangan Jakarta.
"Sehingga kemudian jejak Mas Anies di Jakarta seolah-olah hanya meninggalkan sesuatu yang salah. Ini menurut saya prihatin lah kalau politik semuanya seperti ini."
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron
Menurut Herman, jika suatu pembangunan terdapat kekurangan maka sudah seharusnya pemerintahan selanjutnya untuk memperbaiki.
Sama halnya, kasus mangkraknya pembangunan Hambalang.
Kasus tersebut, kata Herman, selalu dikaitkan dengan pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Padahal, mangkraknya pembangunan tersebut, karena tidak dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya yakni era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Harusnya menjadi komitmen kuat pemimpin bangsa bahwa seluruh program strategis infrastruktur yang dibangun pemerintahan sebelumnya harus dilanjutkan sehingga tidak ada lagi kita saling membangun opini terhadap pemerintahan saat ini karena ini milik negara milik semua rakyat."
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron
Merdeka.com
"Soal JIS ini harus jadi kebanggaan bangsa, karena ini bukan monumen seseorang itu adalah karya anak bangsa yang kemudian kita jaga keberadaannya dan tingkatkan untuk dimanfaatkan sebesar besarnya untuk masyarakat."
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron
"Sekarang kalau mau ada turnamen dunia atau Piala Dunia U-17, kalau JIS mau digunakan ya gunakan saja. Jangan kemudian rumputnya terlalu banyak sandiwara," tambah Herman.
Herman menyebut, dibalik renovasi JIS ada sutradara yang berperan untuk menaikan elektabilitas seseorang dan menjatuhkan elektabilitas lainnya.
"Saya sih melihatnya seolah-olah ada sutradara-sutradara yang kemudian mencoba untuk membuat skenario bahwa temannya supaya naik kredibilitas dan kebaikannya, tapi ada skenario lain supaya lawannya kredibilitasnya juga turun. Jadi ini sutradaranya menurut saya kalau para pemain itu di film kan tergantung sutradara."
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron
Merdeka.com