Ruhut: Max Sopacua ngaku SBY perintahkan walk out di RUU Pilkada
Menurutnya, SBY telah memerintahkan agar dilakukan pengusutan terhadap dalang di balik aksi walk out tadi malam.
Partai Demokrat memutuskan walk out dalam voting pengesahan RUU Pilkada di sidang paripurna DPR tadi malam. Namun, menurut Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul aksi walk out tersebut tak diperintahkan oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Awalnya, Ruhut bertemu dengan Waketum Demokrat Max Sopacua. Max mengatakan kepadanya walk out dilakukan atas perintah SBY kepada Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
"Max Sopacua datangi gw sambil peluk. Dia bilang ini jalan terbaik. Gw bilang ini bukan arahan ketua umum. Dia (Max) bilang gak, ini atas arahan ketua umum ke ketua fraksi," kata Ruhut kepada merdeka.com, Jumat (26/9).
Ruhut mengaku sempat menelepon SBY untuk mengkonfirmasi pengakuan Max. Namun, dikarenakan sedang sibuk, SBY kemudian mengirim pesan singkat kepadanya dan berjanji akan menghubungi Ruhut.
"Tapi batere aku semalam lowbatt," katanya.
Menurutnya, SBY telah memerintahkan agar dilakukan pengusutan terhadap dalang di balik aksi walk out tadi malam.
"Pak SBY enggak tahu siapa di balik ini. Kita enggak tahu siapa. Pak Amir Syamsuddin (Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat) juga sudah diminta untuk mengusut siapa (orang di balik aksi walk out)," kata Ruhut.
Sementara, soal enam kader Demokrat yang tak ikut walk out, Ruhut menilai hal itu karena perbedaan pandangan saja. Enam orang itu berpatokan kepada SBY yang menginginkan pilkada secara langsung tak melalui DPRD.
"Nah kalau Bu Nurhayati (Ketua Fraksi Partai Demokrat) kan pakai syarat (10 syarat Demokrat untuk pilkada langsung)," katanya.
Semalam, Demokrat memutuskan walk out saat voting RUU Pilkada. Sejumlah petinggi Demokrat seperti Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan dan Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) memantau langsung di DPR jalannya sidang paripurna.
Menurut Syarief, walk out dilakukan karena tidak ada fraksi lain yang mendukung 10 syarat yang diajukan Demokrat.
"Sebenarnya semalam itu dalam posisi betul-betul sangat sulit karena usulan kami untuk mengegolkan 10 poin pada saat lobi fraksi tidak ada yang mendukung. Kami upayakan keras untuk rakyat tapi tidak ada yang mendukung. Pas lobi fraksi tidak ada dukungan akhirnya WO (walk out)," ujar Syarief di Gedung Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (26/9).
Dalam lobi antarfraksi sebelum voting, Syarief mengakui usulan yang diajukan partainya tidak mendapatkan dukungan sehingga opsi ketiga dalam voting tidak bisa dimasukkan.
"Saya sudah instruksi agar bertahan tapi di lobi fraksi berkata lain," ujarnya.
Terkait uji materi yang akan diajukan Partai Demokrat seperti yang disampaikan SBY, Syarief mengaku belum tahu. "Kalau uji materi, saya pikir demokrat belum sampai ke sana dan uji materi siapapun bisa (mengajukan) warga Indonesia," pungkasnya.