Saefullah: Berapa kali ke lapangan didorong keras sekali untuk maju
Menurutnya, Dorongan terkuat datang dari ormas Islam terbesar seperti PBNU.
Sekda Pemprov DKI Jakarta, Saefullah, benar-benar serius ingin mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Dorongan itu kian menguat setelah dirinya mendapat dukungan banyak pihak saat mengadakan kunjungan ke lapangan.
"Saya beberapa kali ke lapangan. Kemudian ormas saya, NU, dorongannya bukan keras nih. Tapi didorong keras sekali untuk maju," klaim Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8).
"Toh akhirnya bukan kepentingan saya. Kalau saya pikir untuk kepentingan saya sendiri, ya udah saya di sini saja sendiri. Kerja enam tahun, delapan tahun. Ini demi menyikapi dorongan tadi, kepentingan masyarakat, bisa lebih baik Jakarta, kami siap berdampingan dengan pasangan yang ditentukan oleh partai," sambungnya.
Menurutnya, Dorongan terkuat datang dari ormas Islam terbesar seperti PBNU. Bahkan dia sesumbar, kader NU akan total memberikan dukungan jika dirinya mencalon.
"Kalau NU semua ke saya dong. NU ya kalau tahun lalu nyoblos tujuh jutaan, warga Nahdliyin lebih dari separuh," ucapnya percaya diri.
Terkait proses penjaringan Pilgub DKI yang diikutinya di PKB, dia membenarkannya. Diakuinya, ada keinginan PKB agar pilgub nanti diramaikan kader NU.
"Saya pernah beberapa kali bertemu Pak Hasbi. Pak Hasbi mendatangi saya, dan saya mendatangi Pak Hasbi. Saya beberapa kali bertemu di Pulo Gadung. Mereka bilang, Ini kalau ada kader Nahdliyin, dia bilang aysik juga nih kalau ada kader kita maju. Seperti itu aja pembicaraannya. Ini kan perlu kebersamaan semua. Ringan-ringan saja. Nahdliyin atau tidak nahdliyin kita ingin ada perubahan di Jakarta," ucapnya bijak.
Saefullah mengaku sudah pernah bicara dengan Ahok tentang rencananya mencalon. Menurutnya, Ahok tak masalah.
"Saya bilang, 'pak saya ditarik-tarik, didorong-dorong'. Ya ikutin saja. Sepanjang lapangannya rata, ya boleh saja, dia bilang. Tapi secara langsung khusus saya bicara pak saya mau nyagub cawagub, gimana? Saya belum," jelasnya.
"Dulu pernah diundang Gerindra pertama kali, saya lapor, Pak gimana nih. Tapi saya saat ini memilih tidak datang. Dia bilang Pak Sekda datang aja. Habis itu saya tidak ngomong lagi," pungkasnya.
Baca juga:
Wasekjen PDIP sebut usung Ahok-Djarot di Pilgub DKI skenario lama
Hanura sebut 2 partai koalisi kekeluargaan akan berbalik dukung Ahok
Saefullah ngaku sering bertemu partai, tapi belum ada mendukung
Petinggi PDIP gelar pertemuan di Teuku Umar bahas Pilgub DKI
Ketum PAN lebih inginkan Risma maju di Pilgub dibanding Ahok
Saat Sekjen PDIP sindir Ahok, puji Sandiaga Uno dan Djarot
Demo warga Surabaya: Kami merasa dihina sama Ahok
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.