Sandiaga Janji Bakal All Out Bantu Partai Koalisi Lolos Parlemen
"Untuk partai koalisi adil makmur saya all out membantu seluruh partai yang tergabung di Indonesia adil dan makmur. Demokrat, PAN, PKS, Berkarya," kata Sandiaga
Survei Litbang Kompas merilis elektabilitas partai politik di Pemilu 2019. Dalam hasilnya, elektabilitas PAN dan Partai Berkarya belum aman menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
PAN dan Berkarya merupakan bagian dari koalisi Indonesia Adil Makmur, parpol pendukung pasangan 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Cawapres Sandiaga Uno berjanji akan 'all out' membantu parpol pengusungnya supaya lolos parlemen.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang disepakati Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Prabowo dan Kaesang bertemu? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
"Untuk partai koalisi adil makmur saya all out membantu seluruh partai yang tergabung di Indonesia adil dan makmur. Demokrat, PAN, PKS, Berkarya," kata Sandiaga di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (21/3).
Sandiaga mengatakan, para caleg PAN maupun parpol koalisinya selalu ikut jika dirinya berkampanye ke daerah. Dia menyebut partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu bekerja baik.
"Alhamdulilah PAN di beberapa wilayah sudah menunjukkan kinerja yang baik," ucapnya.
Hal serupa juga dilakukan partai Berkarya. Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu dalam beberapa kesempatan berkunjung bersama kader Berkarya ke sejumlah daerah.
"Kemarin di Garut bersama Mas Doni Kusuma, Berkarya di Kalsel (Kalimantan Selatan) juga dengan ketua umum Kadin Provinsi Kalsel yang juga kader Berkarya juga, mereka mendapatkan kinerja yang baik," ungkap Sandiaga.
Sebelumnya, survei Litbang Kompas juga mengungkap elektabilitas partai politik di Pemilu 2019. PDIP, Gerindra, dan Golkar adalah tiga partai teratas dan diperkirakan akan lolos langsung ke parlemen.
Sedangkan partai-partai pendatang baru tidak ada yang mampu menembus ambang batas batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen. Elektabilitas mereka kebanyakan masih berkisar di angka nol koma.
Dikutip dari Harian Kompas yang terbit, Kamis (21/3), elektabilitas PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%).
Survei juga menunjukkan Hanura, partai yang mempunyai kursi DPR 2014-2019, terancam gagal masuk Senayan karena elektabilitasnya hanya berkisar 0,9%.
Sementara partai lama yang tidak lolos parlemen pada 2014-2019 seperti PBB dan PKPI, berpotensi kembali gagal, karena elektabilitasnya masing-masing 0,4% dan 0,2%.
Sementara itu, survei Kompas dengan margin of error +/- 2,2 persen, menunjukkan partai-partai seperti Nasdem, PPP dan PAN belum aman. Sebab, dengan elektabilitas Nasdem (2,6%), PPP (2,7), PAN (2,9), masih dalam rentang ancaman ketidaklolosan ambang batas parlemen 4%.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui pengumpulan pendapat melalui wawancara tatap muka ini pada 22 Februari-5 Maret 2019. Sebanyak 2.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian +/- 2,2 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Baca juga:
BPN Soal Kampanye Terbuka: Prabowo Mulai dari Makassar, Sandiaga di Jateng
Sandiaga Sebut OK OCE Telah Sumbang Rp 395 M untuk Ekonomi DKI
Jubir BPN: Habib Rizieq Minta Pendukung Prabowo Bersatu Awasi Pemilu
Sandiaga Sarankan Menteri Jokowi Nobar Debat di Rumah Saja
Prabowo-Sandi akan Jalankan Pemerintahan yang 'Smart Governance'