Sapa Pendukung Ganjar-Mahfud di Lampung & Sumsel, Siti Atikoh Dicurhati Pupuk Subsidi Langka & Pendidikan Mahal
Siti Atikoh Supriyanti terus turun menyapa relawan dan simpatisan Ganjar-Mahfud Md.
Siti Atikoh Supriyanti terus turun menyapa relawan dan simpatisan Ganjar-Mahfud Md.
- Sosok Musyafak Rouf Ketua DPRD Jatim, Pernah Diminta Mundur dari Pucuk Pimpinan DPC PKB Surabaya
- Sidang Sengketa Pilpres 2024, Kubu Ganjar-Mahfud Hadirkan 10 Saksi hingga Ahli Romo Magnis dan Hamdi Muluk
- Alokasi Pupuk Subsidi Naik 115,6%, Pemprov Kalsel: Terima Kasih Pak Mentan
- Ganjar-Mahfud Komitmen Tangani Kasus Pelecehan Seksual di Sekolah, Atikoh Ungkap Caranya
Sapa Pendukung Ganjar-Mahfud di Lampung & Sumsel, Siti Atikoh Dicurhati soal Pupuk Subsidi Langka & Pendidikan Mahal
Istri Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti terus turun menyapa relawan dan simpatisan Ganjar-Mahfud Md. Kali ini, Atikoh singgah ke Lampung.
Di sela dialog yang dilakukan, warga yang hadir curhat soal kelangkaan pupuk bersubsidi. Atikoh mengakui kelangkaan pupuk subsidi menjadi persoalan yang kerap dia terima saat berdialog dengan masyarakat di masa kampanye ini. Dia juga memahami kondisi itu sungguh memberatkan petani.
"Hampir sama sebetulnya yang disampaikan, yang pertama adalah kelangkaannya pupuk subsidi karena ini sangat memberatkan bagi petani," kata Atikoh di Rest Area Ogan Komering Ilir, Lampung, Kamis (11/1).
Mengatasi persoalan ini, Atikoh menyebut perlu integrasi data kependudukan melalui KTP Sakti agar pembagian pupuk subsidi tepat sasaran. Selain itu, kuota pupuk subsidi diharapkan juga sesuai dengan jumlah petani yang membutuhkan.
"Harapannya nanti data dari petani yang membutuhkan pupuk subsidi itu benar-benar bisa diaspirasikan kemudian pupuk-pupuk bersubsidi itu jumlahnya bisa memenuhi kuota yang ada, memenuhi kebutuhan yang ada," jelas Atikoh.
Atikoh juga mengakui ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai untuk petani masih menjadi PR pemerintah.
Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dan subur untuk bertani. Atikoh memilih tak umbar janji soal masalah tersebut. Tapi dia pastikan telah mencatat aspirasi dan keluhan tersebut untuk disampaikan ke Ganjar-Mahfud.
"Tentu saja saya tidak bisa bilang jadi sekarang ya, karena tidak dalam lingkup pemegangnya kebijakan yang ada sekarang. Meskipun nanti ketika InsyaAllah Mas Ganjar dan Prof Mahfud itu mendapat amanah, saya tidak berhak juga dari sisi kebijakan, tapi saya bisa menjadi penyambung lidah masyarakat," ujar Atikoh.
Ganjar-Mahfud Siap Sediakan SMK Boarding School
Saat menyapa pendukung Ganjar-Mahfud di Rest Area Km 311A, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Atikoh mendapat keluhan soal biaya pendidikan yang tinggi hingga berdampak anak-anak dari keluarga tak mampu putus sekolah.
Menurut Atikoh, Ganjar-Mahfud telah menyiapkan solusi dengan membuat SMK berbasis asrama atau boarding school.
"Salah satunya adalah SMK yang bentuknya itu boarding school di mana anak-anak bisa mendapatkan pendidikan secara gratis, tidak perlu memikirkan apa-apa lagi," kata Atikoh.
Atikoh mengatakan, di SMK berbasis boarding school ini, sarana sekolah seperti kelas, hingga laboratorium praktik berada satu lingkungan dengan asrama. Sehingga mobilitas siswa yang ada di dalamnya lebih mudah dan terpadu.
"Kehidupan sudah terjamin, seragam tidak perlu memikirkan. Kalau sekarang mungkin SMA-SMK itu gratis ya. Tetapi tidak dalam bentuk boarding school, sehingga orang tua harus tetap memikirkan bagaimana mereka agar bisa berangkat sekolah, untuk biaya makannya, biaya praktikum kalau misalnya SMK," terang Atikoh.
Atikoh menerangkan, SMK berbasis boarding school bisa diformulasikan lewat sistem kerjasama dengan perusahaan penerima siswa jebolan sekolah tersebut. Atikoh meyakini cara itu akan mampu menekan biaya praktikum sekolah.
"Dan ini di-link-kan dengan perusahaan-perusahaan, sehingga lulusannya itu benar-benar sesuai untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan yang ada di perusahaan-perusahaan," ujar Atikoh.