Satu jam bertemu Cak Imin, Airlangga klaim tak bicara cawapres Jokowi
Hal yang dibahas adalah memantapkan kesamaan arah PKB dan Golkar dalam mengusung Jokowi pada Pilpres mendatang. Di samping rencana membangun kerjasama kedua partai.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat sore. Keduanya ditemani pengurus DPP masing-masing menggelar pertemuan tertutup sekitar satu jam.
Airlangga menyampaikan kunjungannya ke DPP PKB merupakan kunjungan balasan setelah Cak Imin beberapa waktu lalu bersilaturahmi ke rumahnya.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
"Ini kunjungan balasan waktu Pak Ketua Umum PKB datang ke rumah dinas saya bersama jajarannya. Sesuai dengan apa yang dijanjikan saya membawa jajaran DPP (Golkar) ke PKB," kata Airlangga di lokasi, Rabu (4/7).
Hal yang dibahas adalah memantapkan kesamaan arah PKB dan Golkar dalam mengusung Jokowi pada Pilpres mendatang. Di samping rencana membangun kerjasama kedua partai.
"Untuk membangun kerjasama kita tadi sudah menyepakati adanya tim kerja bersama untuk menghadapi agenda-agenda berikut, tentunya agenda Pileg dan Pilpres ke depan," ujarnya.
Kesepakatan tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti masing-masing tim dari kedua belah pihak. Tim dari PKB dan Golkar akan melakukan pertemuan lanjutan.
"Dan juga disampaikan bahwa PKB kemudian Golkar ini mempunyai elektabilitas yang mencukupi untuk mensupport bapak Presiden," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Airlangga mengaku tak membahas soal cawapres Jokowi. Maupun potensi terbentuknya poros ketiga setelah muncul wacana duet JK-AHY yang disodorkan Demokrat.
"Kita tidak membahas poros ketiga. Ini membahas poros yang mendukung, saat sekarang Pak Presiden didukung juga oleh PKB dan Partai Golkar," jelasnya.
Airlangga juga membantah silaturahmi yang selama ini dilakukan ke ketua umum partai koalisi pendukung Jokowi bagian dari lobi agar didukung menjadi cawapres. Menurutnya, jika ingin menjadi cawapres yang harus dilobi adalah Jokowi.
"Lobi itu kan ke Pak Presiden. Kalau ini adalah kita kerja bersama, membangun pengertian bersama, dan menatap masa depan bersama," tegasnya.
Cawapres tak masuk dalam pembahasan karena yang menentukan Jokowi setelah dibahas bersama-sama partai koalisi. "Kita belum membahas karena kita sama-sama meyakini, proses wapres ditentukan oleh presiden," ungkap Airlangga.
Walaupun PKB belum secara resmi menyatakan akan bergabung dengan koalisi Jokowi, Airlangga memastikan PKB tetap dalam posisi mendukung pemerintah saat ini. "Sudah dipastikan PKB berada dalam koalisi mendukung pemerintah pada saat ini, lima tahun ke depan tanya beliau (Cak Imin)," klaimnya.
Sementara itu, Cak Imin menyampaikan PKB merasa nyaman bekerja sama dengan Golkar baik di parlemen maupun sesama partai pendukung pemerintah. "Kerjasama ini harus terus diupayakan langsung secara produktif bagi keberlangsungan yang berjalan baik, terutama menuntaskan pemerintahan Pak Jokowi ini," jelasnya.
Terkait Pilpres 2019, Cak Imin mengatakan akan terus dibahas dengan pimpinan parpol lainnya yang telah menyatakan mendukung Jokowi untuk mencari formulasi terbaik. "Menyangkut 2019 kami akan terus berdiskusi, bekerja sama, sama-sama mencari formulasi koalisi yang produktif dan baik," tandasnya.
Baca juga:
TGB Zainul, ketua tim pemenangan Prabowo yang masuk kandidat cawapres Jokowi
TGB dukung Jokowi dua periode, Demokrat tegaskan bukan sikap partai
Puji Jokowi, TGB bilang 'Kita beri kesempatan Beliau melanjutkan'
Pilih dukung Jokowi, JK sudah tolak tawaran Demokrat soal duet dengan AHY
Politikus PKS duga kedekatan JK - Anies strategi politik Jokowi