SBY beberkan hasil lobi-lobi tertutup dengan Jokowi
Berbagai kalangan penasaran apa yang dibahas oleh dua tokoh besar itu. Sebab keduanya tak pernah gamblang mengungkapkan isi dari pertemuan tersebut.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa kali sempat bertemu dengan Presiden Jokowi. Berbagai kalangan penasaran apa yang dibahas oleh dua tokoh besar itu.
Sebab keduanya tak pernah gamblang mengungkapkan isi dari pertemuan tersebut. Namun baru-baru ini SBY membeberkan hasil dari pertemuan-pertemuan dengan Jokowi. Berikut ulasannya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
Jokowi tiga kali ajak SBY gabung koalisi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan jika Presiden Jokowi sudah lama mengajak gabung koalisi. Ajakan Jokowi itu tak cuma datang sekali, dalam hitungan SBY sudah tiga kali diminta gabung.
Akan tetapi SBY menolak ajakan tersebut, karena ada hambatan dari Demokrat untuk berkoalisi. Meski begitu, SBY menghargai ketulusan Jokowi mengajaknya untuk bergabung dalam koalisi.
"Saya benar-benar merasakan ketulusan Pak Jokowi untuk mengajak kami di dalam. Saya harus katakan nampaknya ada hambatan dari Demokrat untuk ada dalam koalisi," kata SBY di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).
Jokowi tawarkan posisi menteri jika Demokrat gabung
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuturkan saat pertemuan beberapa waktu lalu, Jokowi pernah menyatakan kepadanya jika Demokrat gabung koalisi akan mendapat jatah posisi menteri. Dia menilai tawaran itu wajar karena hal tersebut juga terjadi pada partai pendukung lain.
Namun SBY menegaskan kala bertemu Jokowi, tak pernah menawarkan cawapres. Bahkan, SBY menyatakan tak pernah menawarkan sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk dijadikan pasangan Jokowi di Pilpres 2019.
"Saya tidak pernah ajukan ke Pak Jokowi cawapres dari Demokrat, termasuk yang disebut-sebut AHY. Silakan dicek ke Pak Jokowi. Jokowi juga tidak pernah tawarkan cawapres," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7).
Jokowi pastikan parpol koalisi terima jika Demokrat gabung
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku Jokowi mengajak gabung koalisi sejak tahun 2014. Namun ajakan itu selalu ditolak oleh SBY karena pada Pilpres 2014, Demokrat tak mengusung Jokowi maupun Prabowo Subianto.
Pada pertemuan-pertemuan selanjutnya, Jokowi tak pernah absen untuk meyakinkan SBY bergabung. Bahkan, Jokowi memastikan parpol koalisinya akan menerima jika Demokrat masuk ke dalam koalisi.
Saat itu SBY berpikir soal hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum pulih dan memiliki jarak. Namun karena Jokowi yang mengajak, SBY tak masalah. "Tapi kalau Pak Jokowi ajak ke dalam why not," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7).
(mdk/has)