SBY minta pemerintah gelar Pilkada-Pemilu yang jujur dan demokratis
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah bisa menggelar Pilkada 2018 dan Pemilu Serentak 2019 secara jujur dan demokratis. Dia mengatakan pemerintah harus memberikan kebebasan bagi partai politik peserta pemilu agar berkompetisi secara sehat.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pemerintah bisa menggelar Pilkada 2018 dan Pemilu Serentak 2019 secara jujur dan demokratis. Dia mengatakan pemerintah harus memberikan kebebasan bagi partai politik peserta pemilu agar berkompetisi secara sehat.
"Partai Demokrat memohon pada negara dan pemerintah agar Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu Serentak 2019 berlangsung secara jujur demokratis dan damai," kata SBY dalam pidato HUT Partai Demokrat ke-16 di kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9).
Di kesempatan ini, SBY mengajak para kader agar lebih intensif turun ke lapangan untuk menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Marilah kita gunakan HUT ini dengan melakukan gerakan turun ke masyarakat guna menyerap aspirasi mereka. Kita harus mendengar suara rakyat dan kemudian memperjuangkannya agar segala harapan dan keinginan rakyat bisa diwujudkan," imbuhnya.
Lebih lanjut, SBY juga mengajak kader untuk mendukung dan berkontribusi secara konkret membantu pemerintah, terutama dalam menyelesaikan 5 masalah krusial yang tengah dihadapi masyarakat.
Adapun lima masalah rakyat yang dimaksud yakni kesulitan masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan, rendahnya daya beli masyarakat, pemerataan kesejahteraan, adanya upaya pelemahan lembaga KPK serta penegakan hukum yang dinilai kurang adil.
"Demi rakyat yang sama-sama kita cintai kami juga ingin berbuat dan berbakti. Untuk itu saya ulangi arahan dan ajakan kepada seluruh kader demokrat di seluruh untuk bekerja keras sesuai dengan profesi dan jabatannya," ujar SBY.
Langkah ini diperlukan karena tidak ingin Demokrat dicap sebagai partai yang hanya rajin mengkritik pemerintah.
"Partai Demokrat tidak ingin menjadi partai yang pandai mengkritik dan menyalahkan termasuk menyalahkan pemerintah," tegasnya.
Presiden ke-6 RI ini mendorong agar Demokrat bisa mengukir prestasi baru dalam hal pertumbuhan ekonomi, demokrasi hingga stabilitas politik dan keamanan jika Demokrat kembali dipercaya kembali menjalankan pemerintahan.
"Kita suatu saat diberikan amanah untuk menjalankan pemerintahan lagi mari ukir prestasi yang baru seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kehidupan demokrasi yang baik, penegakan hukum yang adil, pemberantasan korupsi yang agresif stabilitas keamanan dan politik yang tetjaga serta peran internasional indonesia yang aktif sesuai konstitusi," tutupnya.
Baca juga:
Wacana poros baru di Pilgub Jabar yang tak mengkhawatirkan
Incar wagub, Demokrat akan munculkan figur baru di Pilgub Jabar
Demokrat serahkan penilaian ke rakyat soal Jokowi minta Projo kampanye
Petinggi dan kader hadiri acara HUT Partai Demokrat ke-16 di Cikeas
Di HUT Demokrat, SBY beberkan 5 persoalan serius di era Jokowi
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.