SBY Tanggapi Pengkhianatan Anies Baswedan: Mengapa Ini Semua Harus Terjadi?
Kemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
SBY menyinggung kegaduhan yang terjadi di internal partainya
SBY Tanggapi Pengkhianatan Anies Baswedan: Mengapa Ini Semua Harus Terjadi?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara.
Menanggapi manuver Bacapres Anies Baswedan yang menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Saudara-saudara, saya mengajak pada forum yang penting ini dengan tenang dan menggunakan akal sehat, pikiran yang jernih. Mari kita telaah," kata SBY saat jumpa pers di Kediamannya Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9).
"Mengapa semuanya ini harus terjadi?" tanya SBY.
Lantas, SBY menyinggung gaduh internal Partai Demokrat yang sempat akan diambil alih oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Dan kita rasakan alami, kita ikuti. Mengapa Demokrat dan AHY setelah 2 tahun menghadapi gerakan pengambilalihan partai oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, harus mengalami yang begini lagi?" kata SBY.
Kemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
"Otak saya berputar, insting saya berbicara to understand why," tutur SBY.
"Orang bijak mengatakan selalulah mencari tahu, what and why supaya hownya menjadi tepat," sambung SBY.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, pihaknya menggelar rapat darurat untuk membahas polemik yang terjadi Koalisi Perubahan, di kediamannya, di Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.
Diketahui, Partai NasDem dan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres di 2024.
"Pertemuan Majelis Tinggi Partai ini sangat penting. Ini sebuah emergency meeting karena terjadi peristiwa yang sangat mengejutkan dan tidak pernah kita bayangkan ini akan terjadi. Partai Demokrat, dan lebih khusus lagi Majelis Tinggi Partai harus menyikapi dan merespons perkembangan situasi terkini ini," kata SBY, dalam sambutannya, secara daring.
"Ingat, sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat, konstitusi partai, Majelis Tinggi bertugas dan berwenang untuk menentukan Partai Demokrat berkoalisi dengan partai mana dalam Pilpres sekaligus menentukan siapa capres-cawapres yang hendak diusung oleh partai Demokrat," sambungnya.
SBY pun mengungkapkan, apa yang terjadi didalam Koalisi Perubahan seluruh kader Partai Demokrat terkejut. Sehingga, pada hari ini MTP menggelar rapat untuk memutuskan langkah selanjutnya Demokrat.
"Tadi malam sebagaimana saudara ketahui, Sekjen Demokrat sudah mengeluarkan press release. Saya yakin yang membaca terkejut, tidak menyangka ada prahara seperti ini. Dan ternyata bukan hanya kader yang merespons sampai dini hari, tapi juga masyarakat luas," ujar SBY.