Deretan Pernyataan Pedas SBY Setelah AHY Dikhianati Anies Baswedan
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres.
Deretan Pernyataan Pedas SBY Setelah AHY Dikhianati Anies Baswedan
Saat rapat dengan Majelis Tinggi Partai, SBY meluapkan kekecewaannya. SBY tidak segan mengutarakan kekecewaannya dengan pernyataan pedas.
Berikut pernyataan pedas SBY untuk Anies Baswedan dan koalisi perubahan
Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang lain yang tidak baik, tidak jujur, tidak amanah, berarti tidak bisa dipercaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati, tidak memegang komitmen dan janji-janjinya. Nah sekarang saja tidak baik, tidak amanah, tidak memegang komitmen. Bagaimana nanti kalau menjadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar?
Kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia
Saya tidak menyangka kalau tindakan sejauh ini, melebihi batas kepatutan moral etika apoltiik, ya kasar. Kalau bisa menggunkaan istilah bahasa inggris. It is really ugly.
Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Musang berbulu domba itu di depan bersikap baik manis lembut penuh persahabayan tapi di balik itu kalau kita lemah dan lengah kita akan dicaplok dan di makan habis.
Manuver bawah tanah yang penuh dengan misteri.
Kita tertarik, saya tertarik dengan informasi yang lain, katanya sekali lagi informasi, semua gerakan, manuver, proses politik yang seperti ini, penuh hingar-bingar yang berkaitan dengan koalisi dan pasangan capres-cawapres. Katanya ada mastermindnya, saya tidak tahu siapa, katanya ada dalangnya, ada persengkongkolan untuk mengeksekusinya untuk menjalankan, informasi.
Sebenarnya beberapa teman sudah mengingatkan saya, agak lama. Baik dari kalangan kader demorat maupun dari luar Demokrat. Begini, Pak SBY benar-benar percaya kepada orang itu? Atau kepada orang-orang itu?