SBY: Politik Itu Seolah-olah Hukum Rimba, Tapi Harus Ada Etika dan Moral
SBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
SBY meluapkan kekecewaannya ditinggal Anies Baswedan
SBY: Politik Itu Seolah-olah Hukum Rimba, Tapi Harus Ada Etika dan Moral
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, pihaknya menggelar rapat darurat untuk membahas polemik yang terjadi Koalisi Perubahan, di kediamannya, di Puri Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.
Dalam pidato pengantarnya, SBY menuturkan bahwa politik itu seakan hutan rimba.
Namun, Partai Demokrat memiliki keyakinan bahwa pihaknya akan menemukan tempat dan mitra yang lebih mengedepankan etika dan moral.
"Politik itu kan seolah-olah hutan rimba, apa saja boleh. Meskipun saya tidak, atau kurang setuju, karena seperti apapun tetap ada ruang untuk etika, untuk moral, untuk tata krama." ucap SBY, Jumat (1/9/).
Untuk perjuangan politik ke depan, mereka berharap dengan izin Allah, mereka dapat berada dalam satu koalisi dengan visi dan komitmen yang sama.
"Tadi itu, jangan utik-utik, jangan ganggu dasar dan pilar negara, jangan buang hal yang sudah baik yang ditinggalkan para pemimpin bangsa sejak bung karno dan yang terakhir, dalam arti yang terkini," ujar SBY.
Namun, ia pun setuju dan juga bisa menemukan hal-hal apa yang perlu perbaikan ke depan.
SBY berpikir dengan dua pendekatan itu, mereka dapat berada dalam jalan atau membangun koalisi yang lebih baik.
SBY yakin mitra koalisi mereka yang akan datang juga tidak akan begitu saja meninggalkan moral etika dan integritas dalam politik.
SBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia berkata pada saatnya nanti, pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik, sehingga Demokrat, bangsa, dan negara dapat meraih kesuksesan.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dipastikan batal menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi calon presiden (Capres) Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sekretaris Jenderal Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, kandasnya AHY jadi Cawapres karena keputusan sepihak dari Partai NasDem.
"Sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi (Anies-AHY), tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan," kata Teuku Riefky dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (31/8).
Perubahan fundamental yang dimaksud adalah ketika Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies.