Sebagai aset sejarah, DPR serahkan pembangunan gedung baru ke negara
Ketua DPR Setya Novanto mengaku telah menyinggung pembangunan gedung baru DPR kepada Presiden Joko Widodo.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menegaskan pembangunan gedung parlemen baru memang diperlukan. Apalagi gedung DPR merupakan bagian dari sejarah.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, gedung DPR merupakan milik negara. Selama ini gedung itu kondisinya sudah mengkhawatirkan. Sehingga pembangunan maupun pemeliharaan ini menjadi tanggung jawab negara.
"Pembangunan dan pemeliharaannya adalah tugas negara. Nah, laporan-laporan soal keadaan gedung juga merupakan assesment dari lembaga negara," kata Fahri di Istana Negara, Kamis (5/11).
Di lokasi sama, Ketua DPR Setya Novanto mengaku telah menyinggung pembangunan gedung baru DPR kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ini termasuk pembahasan mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
Seolah lepas tangan, Setya menegaskan masalah gedung baru itu sudah ditangani Sekretariat Jenderal (Setjen DPR). "Itu sudah urusannya sekjen itu," kata Setya Novanto singkat.
Seperti diketahui, Anggota DPR ternyata belum menyerah meloloskan proyek pembangunan gedung baru. Anggaran Rp 740 miliar masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Anggota Komisi XI DPR Jhonny G Plate mengatakan, pengajuan anggaran tersebut melalui Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dan Sekretariat Jenderal (Setjen DPR). Menurut politisi Partai NasDem ini tidak seluruh fraksi mengajukan perbaikan gedung baru.
"Memang kemarin secara terus terang lolos dalam perhatian pembahasan (Banggar dan pemerintah)," ujar dia kepada wartawan di sela-sela sidang paripurna di Jakarta, Jumat (30/10).
Jhonny membantah tak ada tukar guling antara pemerintah dan DPR terkait anggaran tersebut. Ini dibuktikan tak semua fraksi DPR setuju adanya anggaran gedung baru Rp 740 miliar tersebut.
"Kenyataannya sekarang pun terjadi dissenting opsi, sembilan fraksi setuju, satu menolak (Gerindra)," tuturnya.
Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyetujui adanya gedung baru untuk anggota Dewan. Menurut dia, gedung DPR saat ini sudah tak laik untuk tempat bekerja anggota Dewan.
"Kalau gedung saya sudah bilang yang Nusantara Satu saya setuju. Lebih bagus kantor camat daripada kantor saya. Kalau itu saya setuju. Selama semua bisa direnovasi, kita rawatlah dengan baik gedung ini. Ini peninggalan Bung Karno loh," kata Ruhut.
Baca juga:
Ngotot minta gedung baru, setahun DPR cuma buat 2 undang-undang
Gedung baru DPR tuai polemik, Setnov bilang 'domainnya pemerintah'
DPR janji proses pembangunan gedung baru bakal transparan
Pemerintah tak bisa larang DPR minta anggaran bangun gedung
PAN minta pembangunan gedung baru DPR senilai RP 740 M diawasi KPK
-
Siapa saja yang ikut berdemo di depan gedung DPR RI? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.