Hingga November 2024, Pemerintah Habiskan Rp136,57 Triliun Demi Bangun IKN dan 127 Proyek Strategis Nasional
Proyek strategis nasional diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan infrastruktur.
Hingga akhir November 2024, pemerintah telah menggelontorkan Rp136,57 triliun untuk 127 Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Penyaluran kepada Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dalam mendukung pembebasan lahan untuk 127 PSN, secara akumulasi sampai dengan 30 November 2024 telah mencapai Rp136,57 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan, Thomas Dijwandono, Rabu (11/12).
Pada sektor jalan tol yang melibatkan 53 PSN, pemerintah mengalokasikan Rp135,10 triliun, dengan total realisasi mencapai Rp113,69 triliun, termasuk Rp9,42 triliun pada 2024.
Sektor bendungan yang mencakup 40 PSN menerima alokasi sebesar Rp18,45 triliun, dengan total realisasi Rp14,59 triliun dan Rp1,26 triliun terealisasi pada tahun ini.
Kemudian, proyek irigasi yang terdiri dari 5 PSN dialokasikan Rp823 miliar, dengan total realisasi Rp642 miliar, termasuk Rp20 miliar pada 2024.
Sementara itu, proyek air baku dengan satu PSN menerima alokasi Rp308 miliar, dengan total realisasi Rp140 miliar, termasuk Rp63 miliar pada 2024.
Pada sektor transportasi, jalur kereta api yang melibatkan 10 PSN dialokasikan Rp5,05 triliun, dengan total realisasi Rp3,33 triliun dan Rp76 miliar terealisasi pada 2024. Sektor pelabuhan menerima alokasi Rp1,64 triliun dengan total realisasi Rp800 miliar, meski tidak ada realisasi pada 2024.
Selanjutnya, untuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang mencakup satu PSN dialokasikan Rp85 miliar, dengan total realisasi penuh Rp85 miliar tanpa ada realisasi pada 2024.
Terakhir, Ibu Kota Nusantara (IKN) yang melibatkan 16 PSN menerima alokasi Rp5,9 triliun, dengan total realisasi Rp3,28 triliun, termasuk Rp1,85 triliun pada 2024.
Dengan total realisasi pembiayaan mencapai Rp136,57 triliun, proyek strategis nasional diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Reporter Magang: Thalita Dewanty