Sebar Hoaks, Andi Arief Dinilai Pantas Dinonaktifkan Partai Demokrat
Toni menilai, hoaks Andi Arief itu fitnah yang disampaikan politikus tak berintegritas. Hal itu menurutnya bahaya bagi demokrasi.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menyarankan Partai Demokrat menonaktifkan Wasekjen Andi Arief. Hal itu menyusul tersiarnya kabar bohong tujuh kontainer surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pria yang akrab disapa Toni itu mengatakan, kalau di PSI, sanksi berat sudah siap menanti. Sebab, hoaks demikian menjadi preseden buruk politik.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Polda Bali untuk menindaklanjuti berita hoaks tersebut? Penelusuran "Kami juga sudah berkoordinasi dengan Sibercrim Ditreskrimsus Polda Bali, untuk melacak akun tersebut," katanya.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
"Penonaktifan mungkin, sehingga citra partai tidak terganggu oleh orang ini, yang sampai publik kemudian identikkan Partai demokrat dengan partai hoaks karena sekali lagi ini sebuah isu jahat yang dilakukan oleh politisi yang tidak berintegritas," katanya lewat keterangan pers, Kamis (3/1).
Dia menilai, hoaks Andi Arief itu fitnah yang disampaikan politikus tak berintegritas. Hal itu menurutnya bahaya bagi demokrasi.
"Terjadi semacam demoralisasi terhadap demokrasi itu sendiri dan terutama kepada institusi penyelenggara pemilu yang menjadi penting, menjadi lembaga yang netral, yang independen di mata rakyat," imbuh wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu.
Sebelumnya, Ketua KPU RI Arief Budiman dan jajaran Bawaslu selesai melakukan pengecekan terkait informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1) malam. Arief menegaskan kabar tersebut tidak benar alias hoaks.
"Kami memastikan tidak bahwa ada 7 kontainer berisi masing-masing 10 juta surat suara yang sudah tercoblos untuk nomor 01. Tidak benar juga ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar juga KPU menyita satu kontainer yang sudah terbuka tersebut. Semua berita itu bohong," jelas Arief di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Arief mengatakan akan memproses hukum pihak-pihak yang menyebarkan informasi tersebut. Dia mengaku sudah meminta pihak polisi untuk melakukan pengusutan atas penyebaran informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok.
Baca juga:
Hoaks 7 Kontainer Berisi Surat Suara, Andi Arief Ingin Selamatkan Pemilu
Andi Arief Tak Sengaja Hapus Cuitan Soal 7 Kontainer Berisi Surat Suara
Datangi Bareskrim, Mendagri Laporkan Hoaks 7 Kontainer Berisi Surat Suara
Demokrat: Kubu Jokowi Harusnya Terima Kasih Pada Andi Arief
Siang Ini, KPU Laporkan Penyebar Hoaks Tujuh Kontainer Surat Suara