Sekjen Golkar soal setoran Rp 20 M: Itu bentuk lain dari iuran
Idrus menegaskan, dalam AD/ART Partai Golkar secara jelas tertulis adanya iuran yang wajib disetorkan kepada partai.
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham membantah adanya setoran Rp 20 miliar bagi para calon ketua umum untuk maju di Munaslub Mei mendatang. Dia berdalih, setiap anggota partai memang dikenakan iuran untuk dana operasional partai.
"Saya kira itu bentuk lain dari iuran. Memang ada iuran dari semua anggota partai. Saya kira gerakan-gerakan itu memang perlu kita tingkatkan karena memang ada jaminan dalam AD/ART partai," terang Idrus kepada wartawan di Jenggala Center, Jl Ciamis I No 29, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/4).
Idrus menegaskan, dalam AD/ART Partai Golkar secara jelas tertulis adanya iuran yang wajib disetorkan kepada partai. Maka sumber dana yang dimiliki partai berlambang pohon beringin itu jelas berasal dari anggota. Namun dia juga tidak menutup kemungkinan dana tersebut juga ada yang berasal dari pemerintah dan hasil usaha yang dijalankan partai.
"Saya kira sumber dana Partai Golkar itu jelas. Dari iuran anggota, sumbangan anggota, sumbangan dari orang luar, dan tentu ada juga dari pemerintah," ujar Idrus.
Idrus menilai, wacana para calon ketua umum harus menyetorkan sejumlah uang itu merupakan kreasi politik yang bisa dipertanggungjawabkan. Pada rapat pleno DPP Partai Golkar akan dibahas soal wacana dan alasan mendasar dari munculnya setoran untuk jadi calon ketua umum.
"Jadi dalam pembahasan itu, mungkin ada argumentasi yang mendasar untuk kejelasan kenapa wacana itu muncul. Mungkin ada argumentasi mendasar yang nanti akan dijelaskan kepada kita dan itu akan dibahas secara bersama-sama," tutur Idrus.
Baca juga:
Soal wajib setor Rp 20 M, Akom sebut wacana jangan ditanggapi
Setnov yakin tak ada setoran wajib Rp 20 M untuk caketum Golkar
Wacana setor Rp 20 M, Tim Akom bilang 'belum maju sudah diperas'
Munaslub Golkar ditunda karena hotel dan pesawat ke Bali penuh
Ketemu Jokowi, Setnov selipkan agenda lain lapor Munaslub Golkar
Golkar perlu Ketua Umum yang tidak tercela
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.