Sekjen Golkar yakin PKB, PPP dan NasDem setuju pasangan Emil-Daniel
Sekjen Golkar yakin PKB, PPP dan NasDem setuju pasangan Emil-Daniel. Pemilihan pasangan Emil-Daniel, kata Idrus, juga telah melalui proses panjang. Idrus menjelaskan, salah satu pertimbangannya adalah geopolitik. Latar belakang Daniel yang berasal dari kawasan Pantura diyakini bisa meraup suara yang besar.
Partai Golkar resmi memberikan rekomendasi kepada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham meyakini, 3 partai pendukung Ridwan Kamil, yakni NasDem, PKB dan PPP akan setuju jika jagoan mereka dipasangkan dengan Daniel.
"Kita punya keyakinan kita satu, pada gilirannya kita satu sama lain hanya masalah teknis. Karena visinya sama. Kita memimpin Jabar insya Allah menang, sehingga perang-peran nanti bisa kita distribusikan bersama-sama itulah prinsip yang ada," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (9/11).
Hal ini, kata Idrus karena, sebenarnya 4 partai pendukung Emil sapaan Ridwan Kamil memiliki kesamaan visi di Jawa Barat. Kesamaan visi yang dimaksud adalah Jawa Barat dengan luas wilayah dan pemilih besar serta masyarakat yang majemuk harus dipimpin bersama.
"Kami semua memiliki prinsip sama bahwa Jabar adalah provinsi besar, pemilih besar secara nasional, masyarakat sangat majemuk. Dan oleh karena itu, kita miliki visi yang sama bahwa masyarakat yang besar, masyarakat majemuk harus dipimpin bersama," klaimnya.
Pemilihan pasangan Emil-Daniel, kata Idrus, juga telah melalui proses panjang. Idrus menjelaskan, salah satu pertimbangannya adalah geopolitik. Latar belakang Daniel yang berasal dari kawasan Pantura diyakini bisa meraup suara yang besar dan membantu pemenangan di Pilgub Jabar.
Idrus berharap, 14 juta pemilih di Pantura dari total 35 juta pemilih di Jawa Barat bisa mendukung jagoan Golkar karena adanya Daniel.
"Kita harapkan saudara Daniel dari pantura, anak muda dari Pantura dan terpilih kemarin (di DPR) dengan suara signifikan itu akan lakukan komunikasi politik, menyampaikan ke rakyat apa-apa yang harus dilkukan visi dan misinya ke depan," tukasnya.
Baca juga:
Setya Novanto serahkan SK Golkar pada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien
Golkar serahkan SK dukungan Emil-Daniel di Jakarta, kader Jabar geram
Uu vs Daniel, siapa lebih pantas dampingi dampingi Ridwan Kamil?
Cairkan suasana, Golkar Jabar akan undang Dedi Mulyadi & Ridwan Kamil
Kriteria Cagub dan Cawagub Jawa Barat dari PDIP
Aceng Fikri sebut Hanura belum pasti dukung Dedi Mulyadi di Jabar
Skenario menang PDIP di Jawa Barat, kombinasi kader dan non kader
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)