Sekjen NasDem Minta Publik Tak Sematkan Politik Identitas ke Anies Baswedan
Sekjen NasDem Johnny G Plate meminta agar politik identitas tidak diasosiasikan kepada satu sosok terkhusus kepada bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan.
Sekjen NasDem Johnny G Plate meminta agar politik identitas tidak diasosiasikan kepada satu sosok terkhusus kepada bakal calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan. Sebab, tokoh politik hanyalah manusia biasa.
"Jangan selalu diasosiasikan kepada satu atau dua tokoh di Indoensia. Karena setiap tokoh punya pendukung ada pro dan kontra. Setiap tokoh, tidak ada yang menang 100 persen di Indonesia ini. Dan setiap tokoh kita politisi adalah manusia biasa," kata Plate, saat diwawancarai di NasDem Tower, Jakarta, Selasa (22/11).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
Tak hanya itu, dia pun meminta dalam pertarungan kontestasi jangan dijadikan ajang mencari musuh. Seharusnya, setelah bertarung para tokoh harus kembali bergandengan tangan untuk bangsa dan negara yang lebih baik.
Berita lengkap mengenai Anies Baswedan bisa diakses di Liputan6.com
"Kita boleh berkontestasi ya, bertarung di pemilihan umum memenangkannya, tetapi setelah itu bergandengan tangan membangun bangsa dan negara bersama-sama, ada peran, ada peran di dalam pemerintahan, ada peran di luar pemerintahan, ada peran antar lembaga negara yang saling mengisi dan saling memberikan check dan balances, keseimbangan agar maju dan jalannya pemerintahan kita bisa baik," ujarnya.
Dengan saling bergandengan tangan dan tidak saling menuduh satu sama lain, akan membuat Pemilu serentak 2024 menjadi kontestasi yang berkualitas.
"Agar kontestasi kita itu lebih berkualitas dari waktu ke waktu, agar Pemilu serentak dan current general election kita di 2024 ini betul-betul legitimate, mempersatukan, merekatkan, mengeratkan dan satu ciri Indonesia, politik Indonesia adalah ciri kegotong royongan," imbuh Plate.
(mdk/ded)