Sekjen PDIP: Ada yang Ngaku Sahabat Tapi Malah Mendemo Kantor Partai, Itu Pengkhianat!
Hasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Hasto bilang kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas
Sekjen PDIP: Ada yang Ngaku Sahabat Tapi Malah Mendemo Kantor Partai, Itu Pengkhianat!
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kunci utama PDIP menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas.
Tidak mudah percaya pada pihak yang mengaku sahabat PDIP, tapi ternyata berkhianat.
Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan pengarahan di Rapat Konsolidasi DPC PDIP Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (27/4).
Kata Hasto, partai berlambang kepala banteng itu akan move on dan melangkah ke depan.
"Partai move on, tetap bergerak ke depan, partai menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk di dalam agenda yang sebentar lagi akan kita hadapi pada 27 November 2024 dengan Pilkada Serentak," kata Hasto.
Hasto mengingatkan, seluruh jajaran partai dan para elite harus solid. Dalam konteks itu, Hasto mengatakan, jangan sampai ada lagi pihak yang mengaku sahabat, tetapi sebenarnya adalah pengkhianat.
"Karena ini ada yang mengaku sahabat tapi malah mendemo kantor partai. Itu pengkhianat bukan sahabat," tegas Hasto.
Hasto mengingatkan, akan ada beberapa proyek-proyek politik yang mencoba membelah soliditas PDIP melalui politik devide et impera.
“Dalam Pilkada pasti ada yang namanya vested interest, ada kepentingan-kepentingan, bahkan kadang kepentingan orang per orang. Maka akan ada upaya bagaimana mengganggu soliditas PDIP," ujar Hasto.
Pada kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan satu poin lagi. Menurutnya, di dalam menghadapi keguncangan demokrasi yang terjadi saat ini, setiap kader harus selalu mengingat bahwa kebenaran ada di Rakyat Arus Bawah.
“Sebab nurani paling jernih itu ada di arus bawah. Karena itu belajar dari pemilu, setiap kader harus tunjukkan watak sejatinya,” ujar Hasto.
“Sebab ujian itu adalah bukan ketika berjuang berusaha menjadi pemimpin, tapi ujian sebenarnya adalah ketika sudah memegang kekuasaan itu,” pungkas Hasto.