Sekjen PDIP Bocorkan Strategi Kalahkan Prabowo-Sandi di Cianjur
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membagi tugas dan peran masing-masing partai. Misal, PPP dan PKB membawa pendekatan dan perspektif positif ketika isu keagamaan dipakai menyerang Jokowi di Cianjur.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto memimpin rapat pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01, bersama sembilan ketua partai Koalisi Indonesia Kerja di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Kamis (7/2) malam. Hasto mengatakan, konsolidasi ini untuk menguatkan teritorial khususnya di Cianjur.
Berdasarkan hasil rapat, Hasto mengungkap, pasangan calon presiden nomor urut 02, tidak didukung kekuatan teritorial partai pengusung. Dia menyebut kekuatan Prabowo-Sandiaga hanya Gerindra.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
"Karena kekuatan dari pak Prabowo dan Sandiaga ini sebenarnya ke Gerindra, dari evaluasi dari teman-teman tadi, mereka tak didukung oleh kekuatan teritorial," ungkap Sekjen PDIP itu.
Maka itu sembilan partai pengusung pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, menggalang kekuatan untuk mencapai target pemenangan 60 persen. Mereka merancang strategi untuk mengikis kekuatan teritorial lawan yang lemah.
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf membagi tugas dan peran masing-masing partai. Misal, PPP dan PKB membawa pendekatan dan perspektif positif ketika isu keagamaan dipakai menyerang Jokowi di Cianjur.
"Ini basis-basis PKB dan PPP akan bergerak menggunakan isu itu, melihat secara objektif," kata Hasto.
Golkar dan PDIP akan melakukan penetrasi ke basis masyarakat kelas menengah dan wong cilik. Kerjasama ini untuk menurunkan suara Partai Gerindra. Keuntungannya bakal terbagi ke partai-partai pecahan Golkar, seperti Hanura dan NasDem.
"Karena buat kami kalau Gerindra turun dan membawa kenaikan bagi Golkar, Hanura dan NasDem, itu keuntungan politik," kata Hasto.
Sementara, PKB dan PPP yang masuk ke basis pemilih Islam akan meruntuhkan suara PKS.
"Ketika PKS turun dan membawa keuntungan bagi PPP dan PKB, itu sudah keuntungan politik bagi kami," imbuh Hasto.
Sekretaris Jenderal PDIP itu juga memandang turunnya suara partai koalisi lawan akan menguntungkan partai baru yang berlaga ke parlemen. Seperti PSI, Perindo, dan PKPI. Sebab, basis suara tiap partai tak saling berhimpitan.
Rapat malam ini dihadiri lengkap Ketua DPC Cianjur tiap partai Koalisi Indonesia Kerja. Mulai dari PDIP, Golkar, PPP, PKB, Hanura, Nasdem, PSI, Perindo, dan PKPI. Serta elemen relawan pendukung Jokowi di Cianjur.
Hasto ditemani juga Wasekjen PDIP dan Juru Bicara TKN Ahmad Basarah, serta, Ketua DPD PDIP Jabar yang juga Wakil Ketua TKD Jabar TB Hasanuddin. Rapat konsolidasi ini merupakan bagian Safari Kebangsaan VII PDIP di Jabar.
Baca juga:
Sandiaga Ogah Tanggapi Serangan Jokowi: Kita Fokus Isu Lebih Strategis
Dituduh Jiplak Oleh Airlangga, Sandiaga Bilang 'Itu Kakak Saya'
Cara Sandiaga Stabilkan Harga Bawang Saat Panen
Kubu Prabowo:Tarif Jalan Tol di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
Airlangga Tuding Sandiaga Jiplak Program Santripreneur Milik Jokowi-JK
6 Jam Diperiksa di Polres Surakarta, Ketua PA 212 Dicecar 57 Pertanyaan
Survei Populi: Pemilih Loyal Jokowi dan Prabowo Sama-sama Meningkat