Sekjen PDIP: Sebagai Partai Nasionalis-Soekarnois, Mari Lakukan Kritik dan Otokritik
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader melakukan refleksi untuk memanaskan jiwa perjuangan seperti ditunjukkan oleh Proklamator Soekarno. Hal itu disampaikan Megawati di acara Bimtek Jelang HUT PDIP, Minggu (9/1).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader melakukan refleksi untuk memanaskan jiwa perjuangan seperti ditunjukkan oleh Proklamator Soekarno. Hal itu disampaikan Megawati di acara Bimtek Jelang HUT PDIP, Minggu (9/1).
Dalam pidatonya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan pesan dari Megawati, sebagai partai nasionalis segera lakukan kritik dan otokritik. Tujuannya membuat perbaikan.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto ingin mencegah pertemuan Prabowo dan Megawati? Noel menjelaskan, sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan. Namun, dia mengungkapkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memiliki kepentingan agar pertemuan Prabowo dan Megawati tidak terwujud. Akan tetapi, Noel tidak menjelaskan secara detail apa alasannya. "Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu," ucapnya.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
“Sebagai partai Nasionalis Soekarnois, mari kita lakukan kritik dan otokritik. Lihat ke dalam kekurangan kita dan lakukan perbaikan. Yang utama, mengapa tema HUT kita Bangunlah jiwa dan badannya untuk Indonesia Raya? Apa artinya membangun jiwa?” Ujar Hasto menyampaikan pesan Megawati.
Untuk diketahui, Megawati hadir secara daring dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Para Ketua DPP PDIP seperti Prananda Prabowo dan Puan Maharani, juga hadir secara daring.
Hadir di lokasi bersama Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur Nababan, dan Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.
Hasto menjelaskan, untuk memahaminya, para kader PDIP bisa belajar dari pengalaman Bung Karno. Sebagai intelektual, Bung Karno bisa saja menjadi kaya pada saat itu dengan modal pendidikannya. Tetapi, kata dia, Bung Karno justru memilih jalan tak mudah.
“Mengapa Bung Karno mengikuti jalan sulit, harus dipenjara, harus jadi buruh kereta api, harus tempuh jalan berbahaya hingga dibuang? Kenapa? Ini adalah soal jiwa, soul, yang muncul dari dalam karena pemahaman Soekarno atas penderitaan rakyat Indonesia,” kata Hasto.
“Maka jiwa inilah yang kita gelorakan agar muncul gagasan perjuangan untuk selalu bekerja menyejahterakan kesejahteraan rakyat. Ini yang kita gelorakan di HUT ini,” tegasnya
Hasto menjelaskan, jiwa tersebut yang membuat Indonesia di jaman Bung Karno berhasil merebut Irian Barat walau Indonesia tak punya uang atau persenjataan militer. Jiwa tersebut, kata Hasto, membuat Megawati Soekarnoputri mampu mengibarkan bendera PDI di tengah cengkeraman kuat rejim otoriter Orde Baru.
“Kalau ini bisa kita miliki, punya semangat berkobar terus menyelesaikan masalah rakyat dan mengerjakannya, ini jalan kita memenangkan hati rakyat," bebernya.
“Maka momentum perayaan puncak HUT partai ini kita jadikan untuk menggelorakan semangat juang kita, menegaskan kita sebagai partai pejuang yang menyatu dengan kekuatan rakyat, yang turun di tengah rakyat,” tambahnya.
(mdk/rnd)