Sekjen Perindo Nilai Langkah Politik Mega dan Surya Paloh untuk Perkuat Koalisi
Sekjen Perindo meyakini koalisi semakin solid meski beberapa pertemuan yang dilakukan elite partai tidak dihadiri seluruh koalisi.
Presiden terpilih Joko Widodo akan membubarkan Tim Kampanye Nasional, yang ikut berjasa dalam pemenangan Pilpres 2019. Pembubaran dilakukan di Restoran Seribu Rasa, Jumat (26/7) sore ini.
Sekretaris Jenderal Perindo dan Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Ahmad Rofiq menilai, sudah waktunya tim pemenangan dibubarkan. Alasannya, semua proses Pemilu sudah rampung. Rofiq menegaskan, Koalisi Indonesia Kerja tidak akan bubar meski tim pemenangan sudah dinonaktifkan. Menurutnya justru koalisi bakal semakin kuat.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
"Yang dibubarkan itu tim pemenangannya. Koalisinya tetap terus berjalan dan akan semakin kuat," ucapnya kepada wartawan, Jumat (26/7).
Dia meyakini koalisi semakin solid meski beberapa pertemuan yang dilakukan elite partai tidak dihadiri seluruh koalisi. Termasuk saat Ketum Nasdem Surya Paloh mengundang Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa. Dalam pertemuan itu PDIP dan partai lain absen. Sementara itu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menerima Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang notabene lawan politik.
"Bahwa ada pertemuan di sana sini, ini bagian dari menguatkan koalisi ke depan. Saling berbagi tugas agar semua agenda berjalan dengan baik," kata dia.
Rofiq menegaskan antara partai koalisi tidak ada perbedaan. Menurutnya koalisi melakukan konsolidasi agar semakin terorganisir untuk mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Tidak ada perbedaan yang ada adalah melakukan konsolidasi koalisi agar semakin kuat dan semakin terorganisir dengan baik. Sehingga perjalanan pemerintah berjalan lancar," kata dia.
Koalisi Indonesia Kerja adalah partai yang mengusung Jokowi-Ma'ruf. Mereka adalah PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Hanura, Perindo, PSI, PKPI, ditambah belakangan PBB. Sementara, Tim Kampanye Nasional merupakan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf selama Pilpres 2019.
Baca juga:
Ma'ruf Soal Mega-Prabowo Bertemu: Elite Sudah Harus Mulai Silaturahmi
Apresiasi Pertemuan Mega-Prabowo, PKS Tetap Tegaskan #KamiOposisi
Inilah Sosok Penting di Balik Pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati
Mega dan Prabowo Cerita Soal Bung Karno hingga Mahatir
Satu Jam Bertemu Empat Mata, Ini yang Dibahas Megawati dan Prabowo
PKS Puji Peran Budi Gunawan dalam Pertemuan Mega-Prabowo dan Jokowi-Prabowo