Selisih tipis, quick count gagal prediksi pemenang Pilgub Kalteng
"Selisih suara kedua pasangan tersebut tidak signifikan secara statistik," ujar Burhanuddin.
Pemungutan suara Pilkada Kalimantan Tengah yang berlangsung hari ini berakhir dramatis. Pasalnya, hasil perolehan suara pasangan Sugianto Sabran-Habib H Said Ismail dan Willy Midel Yoseph-Wahyudi hanya selisih tipis.
Selisih perolehan suara itu bahkan masih dalam rentang toleransi kesalahan (margin of error) sejumlah hitung cepat (quick count) yang dilakukan beberapa lembaga. Artinya, quick count gagal memprediksi siapa pemenang Pilgub Kalteng.
Misalnya saja dalam hitung cepat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, Sugianto Sabran-Habib H Said Ismail mendapatkan 50,91 persen suara, sementara Willy Midel Yoseph-Wahyudi memperoleh 49,09 persen suara.
"Ini dari 97 persen data yang masuk, yakni 291 TPS dari total sampel 300 TPS," kata Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, lewat siaran pers, Rabu (27/1).
Burhan menyampaikan, toleransi kesalahan dalam survei ini +/- 2,84 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. "Artinya perolehan suara kandidat dari hasil quick count ini bisa bergeser ke atas atau bergeser ke bawah sebesar 2,84 persen," ujar Burhan.
Karena selisih suara dalam survei masih di dalam rentang toleransi kesalahan, Burhan menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan menyimpulkan pasangan mana yang akan memenangkan Pilgub Kalteng.
"Selisih suara kedua pasangan tersebut tidak signifikan secara statistik," ujar dia.
Namun yang pasti, kata Burhan, tingkat partisipasi memilih dalam pilkada ini sebesar 56,61 persen.
Baca juga:
Jago PDIP ditargetkan menang 60 persen di Pilgub Kalteng
Pilkada Kalteng, tukang becak buat sumbangan dukung Willy-Wahyudi
PDIP kerahkan Risma hingga Ganjar kampanye menangkan Pilkada Kalteng
Kerajaan Kotawaringin berperan penting di masa revolusi kemerdekaan
PDIP tegaskan hanya usung Willy-Wahyudi di Pilgub Kalteng
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.