Sempat sesumbar TKO Ical, Airlangga kini malah menyerah
Setelah sehari mengikuti pelaksanaan Munas, Airlangga berubah pikiran. Dia memilih mundur.
Airlangga Hartarto akhirnya menyerah. Dia menarik diri dari bursa calon ketua umum Partai Golkar 2014-2019. Kekecewaan mendalam dia rasakan dalam pelaksanaan munas. Terutama aturan dalam tata tertib yang sangat memihak incumbent Aburizal Bakrie.
Padahal Airlangga sempat sesumbar akan terus mengikuti Munas. Bahkan akan mengalahkan Ical dalam Munas.
"Insya Allah sesuai amanat konstitusi, saya siap untuk maju. Sejauh ini saya konsolidasi terus dengan pemilik suara," kata Airlangga kepada wartawan sebelum memasuki ruang Munas IX di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/11) akhir pekan lalu.
Dengan optimis, Airlangga yakin akan mengalahkan Ical dalam Munas. Sebab, dia mengaku telah mendapatkan dukungan di atas 40 persen dari seluruh pemilih suara. Yaitu DPD I, DPD II, DPP dan sejumlah ormas sayap Partai Golkar. "Lebih dari 40 persen (dukungan ke saya). Dalam ruang demokrasi, semua kemungkinan ada (untuk menang)," jelas Airlangga.
Setelah sehari mengikuti pelaksanaan Munas, Airlangga berubah pikiran. Dia memilih mundur dari bursa calon ketua umum. Apa saja alasan Airlangga mundur dari pertarungan di Munas Golkar?
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Apa yang dikatakan Syamsul Hidayat tentang status Bahlil Lahadalia di Golkar? "Bahlil bukan lagi kader Golkar. Dan dia juga sudah mengakui tidak lagi menjadi bagian dari Partai Golkar sejak 10 tahun lalu," tutur Syamsul dalam keterangan, Senin (24/7).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
Merasa Munas sudah digiring menangkan Ical
Dalam munas yang berlangsung sejak 30 November, Airlangga mengaku mengikuti seluruh sidang paripurna. Saat pengesahan tatib, dia sempat memprotes sikap pimpinan sidang Nurdin Halid.
"Hasil pengamatan kami, munas ini, prosesnya diawali dengan materi yang tidak pernah dibahas dalam pleno DPP. Ini pertama kali, dalam 50 tahun usia golkar, materi terkait jadwal dan tatib diembargo," ujarnya dalam jumpa pers di Hotel Westin.
Airlangga melihat tatib yang telah disahkan memang dibuat untuk mewujudkan pemilihan ketua umum yang tidak demokratis. Kemudian, saat agenda pemandangan umum yang disampaikan ketua DPD I, Airlangga juga merasakan proses itu sudah dikondisikan sedemikian rupa.
"Jadi pandangan daerah yang seharusnya berisi evaluasi terhadap ketua umum diganti menjadi pandangan untuk menjalankan proses demokrasi yang seharusnya dijadwal setelahnya," keluhnya.
Tuding Nurdin Halid kondisikan tatib menangkan Ical
Airlangga mengaku sempat memperjuangkan untuk meminta ketua sidang Nurdin Halid membahas satu per satu pasal dalam tatib. "Namun pimpinan sidang memaksakan ini sudah diketok," tukasnya.
Pasal yang paling berat, yang mengganjalnya untuk bersaing menjadi ketum Golkar adalah syarat surat dukungan dari pengurus DPD yang ditandatangani saat periode munas berlangsung. Padahal syarat itu tidak pernah disosialisasikan sebelumnya.
"Tadi diminta surat dukungan. Saya dapat 250 surat dukungan, 40 persen, saya diminta membuat surat baru, surat yang di luar munas dianggap tidak berlaku," ujarnya.
"Padahal surat dukungan bukan suara. Suara disampaikan secara terbuka dalam bilik suara. Bukan dalam bentuk surat terbuka. Apalagi seperti pandangan umum, ketua DPD berdiri, diikuti ketua DPD II yang sama-sama berdiri," katanya.
Mengarah ke aklamasi
Airlangga Hartarto memprotes tata tertib syarat pencalonan ketua umum yang telah disahkan rapat paripurna Munas Gokar. Airlangga meminta Aburizal Bakrie tetap membuka ruang demokrasi bagi kandidat lain.
"Saya baru mengetahui kalau ini mengarah kepada aklamasi. Saya berbicara kepada Pak Ical mohon ruang demokrasi ini dibuka," kata Airlangga.
Pasal yang dipermasalahkan Airlangga dalam tatib yang telah disahkan adalah pasal 25 yang mengatur mekanisme pencalonan ketua umum didukung dinyatakan melalui surat. "Padahal pengumuman mengenai surat itu tidak ada," tegasnya.
Apalagi, syarat surat dukungan seperti itu tidak ada dalam AD ART. "Teman-teman DPD II minta itu dibahas pasal per pasal. Tapi diabaikan, langsung diketok, sama sekali tidak dibahas," keluhnya.