Serakahnya Akom sudah jadi ketua DPR masih incar Ketum Golkar
"Enggak ada manusia yang super, jangan sok-sok super lah."
Kisruh di internal tubuh Partai Golongan Karya (Golkar) seolah tak pernah ada ujungnya. Baru saja perseteruan antara kubu Aburizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono memadam, kini kisruh baru muncul kembali jelang Musyawarah Nasional (Munas).
Kisruh baru ini kian memanas setelah nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin (Akom) disebut menjadi bakal calon Ketua Partai Golkar pengganti Aburizal Bakrie. Akom merupakan salah satu nama dari dua belas nama yang menjadi bakal calon ketua umum Golkar.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan pengusungan nama Akom dalam sederetan nama yang menjadi bakal calon Ketua Umum Golkar bukan menjadi persoalan. Menurut dia, secara legal menjadi ketua umum partai sekaligus Ketua DPR sah-sah saja.
"Tapi kalau dari pendidikan politik sebagai Ketua DPR itu harus betul-betul sudah keluar dari jabatan struktural," kata Ray saat dihubungi merdeka.com, Minggu (7/2).
Ray menuturkan, Akom setidaknya perlu belajar dari tokoh lain yang mengundurkan diri dari jabatan struktural di DPR jika ingin memimpin partai. Salah satunya, dia menyebut nama Anis Matta yang pernah mengundurkan diri sebagai wakil ketua DPR saat terpilih menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Anggota saja kalau terpilih jadi ketua partai dia keluar dari jabatannya di DPR. Harus pilih salah satu," ujar Ray.
Mengurus partai tentu tidak lepas dari mengurus rakyat. Meski demikian, jelas Ray jabatan di dua lembaga membutuhkan kosentrasi dan kelihaian yang sangat matang. Sebagai manusia biasa, Ray memastikan tidak ada manusia yang bisa fokus dalam banyak urusan.
"Enggak ada manusia yang super, jangan sok-sok super lah," lanjut dia.
Dari sisi potensi, Ray tak menampik jika mantan ketua fraksi Golkar itu memiliki kecakapan yang bagus. Sementara dari dukungan, tentu Akom dianggap cukup memiliki backup yang kuat di tubuh Golkar. pasalnya, dia termasuk orang yang berpengaruh dalam Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong Royong (Kosgoro).
"Kalau dia (Akom) potensinya lumayan, dia juga punya dukungan dari Kosgoro, dibanding yang lain," ungkap dia.
Dalam pengusungan sejumlah nama bakal calon Ketua umum Golkar ini, Akom diduga diusung oleh Aburizal Bakrie. Hal ini nampak dari penunjukan Akom sebelumnya untuk menggantikan Setya Novanto saat jatuh dari jabatannya sebagai ketua DPR. Namun Ray melihat Ical sapaan akrab Aburizal Bakrie tengah bermain dua kaki dalam Munas Golkar kali ini.
"Aburizal enggak akan main satu kaki, rugi dia kalau mau main satu kaki. Dia tentu masih ada calon-calon lain," tuntasnya.
Senada dengan Ray, pengamat politik Syamsudin Haris menuturkan nama Akom yang masuk dalam sejumlah nama bakal calon ketua umum Partai Golkar tidak perlu diperdebatkan. Dia menilai, persoalan maju atau tidaknya Akom tergantung dari Golkar.
"Saya pikir calonnya banyak ya, kalau jabatan legislatif tergantung partainya," ujar Syamsudin.
Namun jika diperhadapkan dengan dua pilihan sebagai pemimpin partai dan ketua DPR, Syamsudin menyarankan agar Akom konsisten dengan jabatannya sekarang. "Sebaiknya jangan supaya fokus. Jangan naik karena biar lebih fokus dengan jabatan legislatifnya," sambung dia.
Sementara pengamat politik Nico Harjanto menilai maju atau tidaknya Akom dalam pemilihan ketua umum Golkar nanti tidak perlu dibatasi oleh siapa pun. "Enggak apa-apa, enggak ada larangan," ujar dia.
Baca juga:
Agung Laksono sebut ada 12 caketum Golkar di Munas
Jadi ketua DPR, Ade Komarudin diminta tak ikut pilihan Ketum Golkar
Roem Kono klaim diminta kader MKGR maju jadi Caketum Golkar
Isu maju calon ketum Golkar, Ade Komarudin sampai ditelepon Ical
Kemesraan Ical dan Agung Laksono setelah berantem lebih dari setahun
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.