Setelah bertemu Jokowi, Airlangga ajak DPD I Golkar sowan ke JK
Setelah bertemu Jokowi, Airlangga ajak DPD I Golkar sowan ke JK. Dedi menjelaskan, pimpinan-pimpinan DPD I dan Airlangga hanya membicarakan situasi politik terkini dengan Jokowi. Pertemuan itu diklaim sama sekali tidak membahas soal calon Ketum Golkar pengganti Setya Novanto.
Setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Airlangga Hartarto, calon Ketua Umum Partai Golkar beserta pimpinan-pimpinan DPD I akan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) siang ini. Menurut informasi yang beredar, pertemuan tersebut akan digelar di kediaman JK, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Ini kita abis ini mau ke Wapres jam 2. Agenda sama kayak ketemu Pak Jokowi," kata Ketua DPD I Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat dihubungi, Kamis (30/11).
Pertemuan dengan dua pimpinan negara itu, kata Dedi, merupakan tindaklanjut dari pertemuan pimpinan DPD I dengan Airlangga tadi malam.
Dedi menjelaskan, pimpinan-pimpinan DPD I dan Airlangga hanya membicarakan situasi politik terkini dengan Jokowi. Pertemuan itu diklaim sama sekali tidak membahas soal calon Ketum Golkar pengganti Setya Novanto.
"Kami berbincang bincang tentang situasi terkait politik terkini dan beliau memberikan perhatian yang besar terhadap Golkar karena bagaimana pun Golkar bahwa kegaduan politik akan berpengaruh pada akses ekonomi secara nasional," tambahnya.
Dalam pertemuan itu, Dedi menyebut Jokowi memberikan sejumlah pesan. Jokowi meminta Golkar menjaga solidaritas dan kekompakan jelang Pilkada 2018 dan Pemilu Serentak 2019.
"Beliau meminta Golkar jaga solidaritas dan kekompakan agar supaya bertahan dalam menghadapi kontestasi politik yang akan digelar 2018 dan 2019," tukasnya.
Baca juga:
Golkar nilai langkah MKD periksa Novanto sudah sesuai koridor UU MD3
Golkar Papua: Pak Setnov tahu diri, tidak perlu didesak mundur
Airlangga ajak DPD I temui Jokowi, DPP Golkar jamin tak ada intervensi
Airlangga Hartarto ajak DPD I Golkar bertemu Jokowi di Istana Bogor
Golkar Papua: Ada desain dorong Airlangga, jangan buat keruh suasana
Politikus Golkar: Kalau calonnya Airlangga dan Idrus, aku dukung Airlangga
DPD Golkar Kaltim: Pengganti Setya Novanto harus paham persoalan Golkar
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.