Setnov ungkap surat tak maju ketum, Akom ogah jadi radio butut
Setya Novanto ungkap menjadi saksi surat Akom janji tak maju ketum Golkar di atas materai.
Wakil Ketua Umum Partai kubu Aburizal Bakrie (Ical) Golkar Ade Komarudin alias Akom enggan menanggapi komentar lawan politiknya dalam persaingan mencapai jabatan ketua umum Golkar. Dia tidak peduli Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Ical, Setya Novanto (Setnov) mengaku jadi saksi Akom meneken perjanjian tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua umum.
"Tadi, saya sudah menyampaikan. Dalam hal ini saya enggak mau jadi radio putus. Cukup sudah. Saya titik. Saya tetap maju dan titik. Saya tidak boleh jadi radio butut," kata Akom di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3).
Seperti diketahui, sebelumnya Setnov memastikan bahwa Akom menandatangani pakta integritas. Di dalamnya tercantum bahwa Ade berjanji tidak akan ikut campur urusan Munas Golkar selanjutnya jika dia menjadi ketua DPR.
"Saya lihat dan rasakan, saudara Ade Komarudin membaca dan menandatangani, diingatkan oleh Pak Ical untuk membaca sejelas-jelasnya," kata Setnov di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3).
Menurut Setnov, Nurdin Halid juga sudah menjelaskan kepada Ade. Dia juga mengakui bahwa selain dirinya dan Nurdin, di dalam surat itu juga tercantum nama Idrus Marham.
Selain itu, Setnov juga menjelaskan proses pencalonan dirinya untuk turut bersaing dalam perebutan kursi ketua umum Golkar. "Saya percayakan DPD tingkat I dan II berjalan normal, semuanya menjelaskan masalah Golkar ke depan, mengatasi persoalan yang dilanda, Golkar ke depan lebih baik," tuturnya.
Sejauh ini menurut Setnov, internal kubu Ical tengah melakukan berbagai agenda pertemuan untuk menyiapkan momentum pergantian ketua umum. "Pasal-pasal dipelajari lebih dulu, saya juga melihat dibacakan oleh pihak internal," pungkasnya.