Mengenal Airmen FM Radio Penebar Kebanggaan Dirgantara Milik TNI AU
Airmen 107.9 FM yang dikelola TNI Angkatan Udara (AU) masih tetap eksis mengudara, memberikan kebanggaan dirgantara kepada masyarakat.
Airmen 107.9 FM yang dikelola TNI Angkatan Udara (AU) masih tetap eksis mengudara, memberikan kebanggaan dirgantara kepada masyarakat.
Mengenal Airmen FM Radio Penebar Kebanggaan Dirgantara Milik TNI AU
Setelah bangkit dari mati suri, eksistensi Airmen Radio sejak kembali diaktifkan pada 2019 sampai saat ini masih terus mengudara. Hingga menginjak ulang tahunnya yang ke-5 tahun 2024 ini.
Terletak di Balai Wartawan Dispenau, Cipinang Cempedak I Nomor 51, Jakarta Timur. Airmen 107.9 FM yang dikelola TNI Angkatan Udara (AU) masih tetap eksis mengudara, memberikan kebanggaan dirgantara kepada masyarakat.
Sesdispenau, Kolonel Sus Firmansjah menyampaikan meski dalam HUT ke-5 perayaan Airmen Radio digelar secara sederhana. Namun tetap tidak meninggalkan esensi terhadap perayaan.
“Tahun ini hanya kegiatan olahraga bersama, syukuran kecil dengan tidak mengurangi makna semoga airmen radio tetap dicintai masyarakat,” kata Firmansjah usai acara HUT Airmen, Jumat (21/6).
Melalui frekuensi 107,9 FM, Airmen Radio berhasil menyapa ruang dengar masyarakat dengan berita-berita seputar TNI Angkatan Udara dan informasi -informasi teranyar.
“Sejauh ini alhamdulilah respon masyarakat baik karena ada info dirgantara dan rekrutmen disampaikan disini. Jadi masyarakat bisa ambil manfaat soal info TNI AU, ada siaran interaktif juga bagi masyarakat,” tuturnya.
“Harapan ke depan airmen radio semakin besar, daya jangkau semakin luas. Sesuai moto Kasau kita harus bisa berlaku humanis kepada masyarakat,” tambah dia.
Bahkan guna menyesuaikan tren masyarakat, Airmen pun turut menyajikan sejumlah hiburan berbagai genre musik yang bisa dinikmati pendengar.
“Ada segmen cinta dirgantara. Kemudian musik, edukasi tentang bagaimana AU dari mulai berdiri sampai sekarang. Ada bahas sejarah TNI AU tiap hari kalo ada titik pelaksanaan sejarah disampaikan misal pada hari ini ada sejarah apa di TNI AU nanti disampaikan,” tuturnya.
Mengenal Airmen Radio
Berawal dari Radio Angkatan Udara, cikal bakal Airmen Radio adalah Radio Angkatan Udara yang diresmikan berdiri pada 17 Agustus 1951 oleh Kasau Komodor Suryadi Suryadarma. Hadir pula di acara peresmian itu, Kepala Biro Penerangan Angkatan Udara, Kapten J. Salatun.
Jika merunut sejarahnya, siaran perdana radio yang terletak di kawasan Polonia ini adalah kata sambutan pembukaan yang disampaikan Kasau Komodor Suryadi Suryadarma.
Melalui pemancar 7,5 KW, Komodor Suryadi Suryadarma mengungkapkan, maksud didirikannya Radio Angkatan Udara untuk menyempurnakan pembangunan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pada umumnya, dan teristimewa dalam pemberian pelajaran atau pendidikan kepada para anggota yang tersebar di seluruh Nusantara, baik pelajaran atau pendidikan itu berupa ulangan maupun tambahan.
Kala itu Radio Angkatan Udara memang bukan satu-satunya radio yang menyiarkan pelajaran atau pendidikan. Radio Republik Indonesia Yogyakarta, misalnya, telah memberikan pelajaran Bahasa Inggris kepada pendengarnya, 5 tahun sebelum Radio Angkatan Udara berdiri, yaitu pada 1946.
Begitu juga Radio Republik Indonesia Jakarta, dengan menggandeng Jawatan Pendidikan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan, pada 1 November 1950 menyiarkan pelajaran yang bersifat umum. Siaran ini dimaksudkan untuk membantu para pelajar yang mengikuti Kursus Tertulis SMP.
Kendati demikian, ketika itu Komodor Suryadi Suryadarma menegaskan pelajaran yang disiarkan melalui Radio Angkatan Udara bersifat khusus, yaitu mengenai penerbangan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan anggota (AURI). Di samping itu, pengelola Radio Angkatan Udara juga sudah menyiapkan program acara tersendiri, seperti menyiarkan pidato-pidato atau ceramah tentang kebudayaan Nasional Indonesia, termasuk hiburan berupa musik dan lagu-lagu.
Dari Radio Angkatan Udara pula, Biro Penerangan Angkatan Udara memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat, terutama anggota Angkatan Udara, bahwa AURI yang lahir di masa revolusi harus bekerja keras sambil belajar dalam hal-hal penerbangan.
Sebulan setelah peresmian, Radio Angkatan Udara menerima laporan dari pangkalan udara-pangkalan udara di daerah, bahwa siaran Radio Angkatan Udara dapat diterima dengan baik. Bahkan siaran Radio Angkatan Udara ditangkap dengan jelas dan jernih di Australia.