Sepenggal Kisah di Radio: Galang Empati, Gagalkan Rencana Bunuh Diri
Penyiar radio kaget mendapat pesan dari pendengar yang kesepian dan mengaku ingin bunuh diri.
Program Hot Topik Petang Trijaya Fm Jakarta mendadak jadi perbincangan di media sosial. Seorang warganet mengunggah kejadian menegangkan sekaligus haru dialami penyiar Gaib Maruto dan Margi Syarif saat melakukan live interaktif di hari Selasa (14/5) pukul 16.00 Wib.
Sepenggal Kisah di Radio: Galang Empati, Gagalkan Rencana Bunuh Diri
Dalam unggahannya tersebut, akun X @anugrahrezkita bercerita tentang curhatan seorang pendengar yang meminta tips agar dijauhkan dari keinginan bunuh diri.
"Lagi dengerin trijaya fm, ada pendengar kirim pesen bagaimana rasanya menjauhkan keinginan bundir. kedua pembawa acara panik, langsung bertindak cepet. facebook ketemu (bener ada status ingin bundir), langsung dihubungi via wa. sekarang mereka sedang membujuk si pendengar," demikian unggahan akun tersebut.
-
Bagaimana cara menolong orang berniat bunuh diri? Jika Anda mencurigai bahwa seseorang tengah mengalami pikiran untuk bunuh diri, mengajukan pertanyaan secara langsung dapat membantu. Menanyakan apakah mereka memiliki rencana untuk bunuh diri memang bisa terasa menakutkan, namun langkah ini sangat penting. Kekhawatiran bahwa pertanyaan ini dapat 'memberi mereka ide' tidaklah benar; justru sebaliknya. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Psychological Medicine, diketahui bahwa menanyakan hal ini tidak mendorong orang untuk bunuh diri, melainkan memberikan mereka kesempatan untuk merasa didengar.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Apa tanda orang berniat bunuh diri? Ketika memikirkan seseorang yang mengalami pikiran untuk bunuh diri, gambaran yang muncul di benak biasanya adalah seseorang yang tampak murung, mengasingkan diri, atau berlarut dalam kesedihan. Suicidal ideation atau pikiran untuk bunuh diri sering kali memang berkaitan erat dengan depresi yang mendalam. Akan tetapi, ada satu tanda yang sering kali tak disadari dan cukup mengejutkan: seseorang dengan kondisi kesehatan mental yang bermasalah mendadak tampak bahagia atau tanpa beban.
-
Bagaimana cara mendeteksi keinginan bunuh diri? Direktur Utama Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ memaparkan bahwa ide mengakhiri hidup bisa terdeteksi pada remaja, menurut hasil studi.
-
Siapa yang berisiko tinggi untuk bunuh diri? Sebuah studi menemukan bahwa 38% penderita IED memiliki pikiran untuk bunuh diri (ideasi) dan 17% pernah mencoba bunuh diri. Risiko ini meningkat pada mereka yang dikenal memiliki serangan yang lebih keras dan memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental.
merdeka.com coba mengonfirmasi kebenaran cerita tersebut. Gaib membenarkan cerita yang diunggah pengguna akun X tersebut.
Gaib bercerita. Di program Hot Topic Petang kemarin, Gaib melakukan siaran bersama rekannya, Margi Syarif. Seperti biasa, program tersebut disiarkan mulai pukul 16.00 Wib yang disiarkan secara live di studio Trijaya Fm Jakarta.
Saat itu, sejumlah isu yang sedang hangat di hari tersebut mereka ulas. Keduanya sambil membaca komentar dari pendengar yang masuk lewat pesan WhatsApp.
"Saat itu banyaklah komentar-komentar yang kita baca. Tibalah kita di satu komentar yang isinya bagaimana atau cara menghindar agar tidak kepikiran untuk bunuh diri, dan saat baca itukan posisinya on air jadi otomatis semua dengar," kata Gaib.
Gaib dan Margi kaget. Mereka segara memberi feed back atas komentar itu dengan bertanya apakah pertanyaan itu serius dan siapa yang ingin bunuh diri.
"Kita tanya balik, ini serius pak? Siapa yang mau bunuh diri? Bapak atau orang lain, kalau orang lain kita bisa bantu carikan psikolog, terus WA-nya dijawab lagi, katanya saya sendiri," ujar Gaib.
Menyadari hal itu tak main-main, Gaib dan Margi coba memberikan semangat dan motivasi agar pendengar tersebut menghilangkan pikiran tersebut
"Tapi dia WA lagi merasa sendirian, sebatang kara kayak enggak punya harapan," katanya.
Gaib, Margi dan tim program Hot Topic Petang coba mencari tahu siapa pengirim komentar itu. Ternyata, dia adalah pendengar setia Trijaya Fm. Yang bersangkutan ternyata sering mengirimkan komentar dan memberi info ke kita," katanya.
Setelah mendapatkan identitas pendengar tersebut, tim Trijaya berusaha menelusuri akun media sosialnya. Terlihat dari unggahannya, memang yang bersangkutan beberapa waktu terakhir dalam keadaan galau.
Singkat cerita, Gaib dan Margi meminta izin lewat WA untuk mengajak pria yang belakangan diketahui berinisial S agar mau on air di siaran mereka. S bercerita sedang di kamar kos seorang diri, tidak ada satu pun yang menemani.
Gaib coba bertanya soal hobi dan olahraga yang dia senangi. Hingga sampailah pada pertanyaan alasan ingin bunuh diri. Gaib dan Margi coba memberi semangat sembari mengajak pendengar lainnya melakukan hal yang sama. Mereka juga memberikan lagu-lagu untuk memotivasi S.
"Tak disangka, banyak sekali pendengar yang memberi motivasi dan semangat untuk bapak S tetap bertahan hidup dan semangat," katanya.
Setelah menyudahi perbincangan dengan S, Gaib dan Margi bertanya pada pendengar lain yang dekat dengan indekos S.
Seperti sebuah mukjizat, seorang pendengar lainnya melaporkan bersedia merapat ke lokasi untuk melihat kondisi S. Sesampainya di depan komplek rumah S, diajak satpam dan beberapa warga untuk melihat kondisi S.
"Sampai di depan rumah S, saya ditelepon satpam kompleks, sudah ketemu dan ngobrol. Dan akhirnya pendengar dan warga tersebut ketemulah dengan Pak S," kata Gaib.
Betapa leganya Gaib dan Margi, S dalam keadaan sehat dan sangat menyambut baik kehadiran pendengar yang ingin memastikan keadaannya tersebut.
"Tadi pagi kita juga baru WA dengar kabarnya baik, dia ucapkan terima kasih," kata Gaib.
Dari cerita ini, Gaib dan Margi belajar banyak hal. Termasuk peran radio sebagai media informasi.
"Kita pingin tunjukkan kekuatan dari media radio, meski tidak saling lihat dan kenal, tapi ketika ada apa-apa bisa saling membantu, saling empati dan memberikan motivasi. Inilah kekuatan media radio yang siaran secara live," katanya.
Gaib dan Margi sendiri mengaku berniat bertemu S yang menurut informasi dia terima butuh teman untuk ngobrol di tengah kondisinya yang bimbang.