Sibuk, alasan Setya Novanto cuma temui Donald Trump di AS
Atas alasan itu, dia mengaku tak bisa menemui Hillary Clinton.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto membuat klarifikasi soal dirinya hanya bertemu dengan bakal capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, pada kunjungan dinasnya di AS beberapa waktu lalu. Dia mengaku tidak menemui bakal capres lainnya, Hillary Clinton, karena jadwal undangan dinasnya di negeri Paman Sam sangat padat.
"Saya banyak jadwal, jadi enggak sempat ke sana. Kita ketemu Donald Trump saja cuma 30 menit," kata Setya ketika ditemui di gedung Nusantara III DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (14/9).
Dalam pertemuannya dengan Donald Trump, dia mengaku menerima pujian bahwa Indonesia sebagai negara besar yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar.
"Teman-teman memuji Indonesia karena kita sebagai penduduk muslim terbesar Asia Tenggara mengingat Amerika negara Super Power," terangnya.
Selain bertemu dengan pengusaha kaya Amerika itu, Setya bersama anggota Dewan lain juga disibukan dengan agenda bertemu pengusaha asal Indonesia dan perusahaan besar milik AS.
"Menerima undangan dari diaspora berharap Indonesia menguatkan ekspor dan perbaikan transportasi. Sedang perusahaan AS menanyakan tentang ekonomi, kepastian hukum dan keamanan," katanya.
"Soal ekonomi dan hukum banyak dikhawatirkan pengusaha. Bagaimana pun Indonesia sebagai negara makmur dan kaya maka perlu pertahanan yang kuat," pungkasnya.