Simulasi surat suara: Ridwan Kamil 36,7%, Deddy Mizwar 31,3%, Sudrajat 5,4%
Berdasarkan pertanyaan tertutup terhadap 4 nama calon gubernur, Mochamad Ridwan Kamil unggul dengan dukungan 37,5 persen. Disusul Deddy Mizwar 30,8 persen. Kemudian Sudrajat 5,4 persen, dan Hasanuddin 3,2 persen.
Lembaga penelitian Indo Barometer merilis hasil surveinya mengenai Pilkada Jawa Barat. Adapun, riset yang dilakukan 20-26 Maret itu, masih menempatkan Ridwan Kamil di posisi paling atas.
Direktur eksekutif Indo Barometer M. Qodari, memaparkan, berdasarkan pertanyaan terbuka calon gubernur, awareness pemilih yang paling tinggi terhadap Ridwan Kamil sebanyak 28,7 persen. Disusul Deddy Mizwar 19,9 persen, kemudian Sudrajat 3,3 persen, TB Hasanuddin 2,3 persen, dan Dedi Mulyadi 1,1 persen.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
Sedangkan, masih kata dia, untuk nama lainnya 0,8 persen. Pemilih yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab 43,9 persen.
"Berdasarkan pertanyaan tertutup terhadap 4 nama calon gubernur, Mochamad Ridwan Kamil unggul dengan dukungan 37,5 persen. Disusul Deddy Mizwar 30,8 persen. Kemudian Sudrajat 5,4 persen, dan Hasanuddin 3,2 persen. Pemilih yang menyatakan tidak akan memilih/rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab 23,1 persen," ucap Qodari di Jakarta, Kamis (19/4).
Sementara itu, untuk paslon, menurut dia, berdasarkan pertanyaan terbuka, pasangan Mochamad Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum meraih 17,7 persen, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 13,4 persen, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 3,3 persen, dan pasangan Hasanuddin Anton Charliyan 0,5 persen. Pasangan lainnya (14,1 persen. Tidak tahu/tidak jawab 51 persen.
"Dari simulasi dengan menggunakan surat suara, tingkat keterpilihan pasangan Mochamad Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum 36,7 persen. Selisih 5,4 persen dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang memperoleh dukungan 31,3 persen. Kemudian pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 5,4 persen, dan pasangan Hasanuddin-Anton Charliyan 3,4 persen. Pemilih yang tidak menandai apapun di surat suara 23,3 persen," tandasnya.
Yang menarik, lanjut dia, berdasarkan pertanyaan terbuka calon wakil gubernur, awareness pemilih nama Dedi Mulyadi paling tinggi, yaitu 15,8 persen, Uu Ruzhanul Ulum 15,3 persen, Sudrajat 4,6 persen, Ahmad Syaikhu 3,8 persen, Deddy Mizwar 1,3 persen, dan Anton Charliyan 1,3 persen. Nama lainnya 0,7 persen. Tidak tahu/tidak jawab 57,4 persen.
"Berdasarkan pertanyaan tertutup terhadap 4 nama calon wakil gubernur, Dedi Mulyadi memperoleh dukungan sebanyak 24,7 persen, berimbang dengan Uu Ruzhanul Ulum yang
memperoleh dukungan 24,4 persen. Kemudian Ahmad Syaikhu 5,3 persen, dan Anton Charliyan 2 persen. Tidak akan memilih/rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab 43,6 persen," jelas Qodari.
Adapun, survei ini dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar ± 2,83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Sementara teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gerindra sebut Prabowo beri efek positif, Jokowi negatif
Dikunjungi Kang Emil, warga Bantargebang curhat Pemprov DKI belum bayar uang bau
Kunjungi TPST Bantargebang, Ridwan Kamil sebut kondisinya sudah kritis
Didukung 4 jaringan besar, Uu Ruzhanul yakin menangkan Pilgub Jabar
Unggul di survei LSI, Dedi Mulyadi sebut karena terjun langsung sapa warga
Di depan pimpinan KPK, Ridwan Kamil ungkap cara cegah korupsi di Bandung
Dedi harap 'Kampung Dedi Mulyadi' jadi destinasi wisata kuliner di Bandung