Sistem Pemilu Tertutup Dinilai Lebih Cocok untuk Pemilu Serentak
Untuk menerapkan sistem proporsional tertutup, menurut Zulfikar, perlu ada beberapa perubahan. Pertama internal partai politik melakukan demokratisasi. Kedua, publik perlu dilibatkan dalam rangka menentukan calon-calon legislatifnya.
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Zulfikar Arse Sadikin menilai, sistem Pemilu proporsional tertutup lebih cocok untuk Pemilu yang digelar serentak. Sebab, dengan sistem Pemilu tertutup ini akan memudahkan pemilih.
"Secara teoritik (sistem) tertutup itu lebih kompatibel dengan keserentakan pemilu," katanya dalam diskusi di DPR RI, Kamis (4/11).
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Apa keputusan yang diambil Partai Golkar terkait Pilpres 2024? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Partai Golkar menunjukkan kerja kerasnya dalam Pilpres 2024? Kerja keras daripada tokoh-tokoh Golkar saya lihat di berbagai daerah yang saya datangi, yang saya kampanye dan saya minta maaf banyak daerah-daerah yang belum sempat saya datangi, saya kunjungi, dalam kampanye Pemilu yang baru saja lewat.
-
Apa yang dimaksud dengan Golput di Pemilu 2024? Golput adalah singkatan dari ‘golongan putih’ atau berarti memilih untuk tidak memilih.
"Kalau itu nanti tertutup lebih enak, memudahkan pemilih, selain kompatibel, pemilih nanti surat suaranya tinggal satu aja," jelas Zulfikar.
Dengan disederhanakan surat suara, kata Zulfikar juga akan membuat Pemilu semakin murah.
"Kalau surat suaranya dijadikan satu, itu bisa semakin murah. Itu kalau dari dari sisi teoritiknya," ujarnya.
Hanya saja, sistem proporsional tertutup membuat masyarakat memilih wakilnya ibarat membeli kucing dalam karung.
"Dari sisi pengalaman, kita dulu pernah tertutup tapi apa hasilnya, kita sederhanakan istilah yang sering kita dengar bagai memilih kucing dalam karung," terangnya.
Untuk menerapkan sistem proporsional tertutup, menurut Zulfikar, perlu ada beberapa perubahan. Pertama internal partai politik melakukan demokratisasi. Kedua, publik perlu dilibatkan dalam rangka menentukan calon-calon legislatifnya.
"Secara permanen melibatkan partisipasi publik, keterlibatan masyarakat, konstituen dalam ikut menentukan calon-calon eksekutif, calon-calon legislatif itu termasuk diluncurkan apa yang menjadi kebijakan itu ada," ungkap Zulfikar.
Lebih lanjut, dia menilai paling penting adalah memperbaiki sistem rekrutmen partai politik. Ia mendorong tidak adalah politik uang.
"Jangan sampai ada lagi nanti atas dasar kuasa, atas dasar uang, atas dasar darah di dalam rekrutmen itu. Jadi melibatkan konstituen di bawah, bottom up, tetapi kita ga yakin juga, aktornya diperbaiki dulu, untuk kita tetap bisa memberikan apa namanya sistem ini terbuka begitu, aktornya harus diperbaiki," tutupnya.
Baca juga:
Diprediksi Lawan PDIP-Gerindra di 2024, Golkar Tegaskan Bisa Merangkul Siapapun
Kata PDIP soal Prediksi Lawan Poros Golkar-NasDem di Pilpres 2024
Gerindra Kaget Deklarasi Prabowo-Puan: Relawan Sudah Koalisi Mendahului Partai
Prediksi Pilpres 2024: Poros PDIP-Gerindra Melawan Golkar-NasDem
Relawan Deklarasikan Poros Prabowo-Puan untuk Pilpres 2024