SK-DT Janji Buat Perda Kebudayaan untuk Kembangkan Budaya Lokal Sulut
"Kami juga telah menerbitkan Perda Kebudayaan yang bertujuan agar kebudayaan lokal Sulawesi Utara dapat sejajar dengan kebudayaan nasional," ujar Steven.
Pasangan Calon Steven Kandouw dan Denny Tuejeh (SK-DT) menyampaikan visi-misi dan program unggulan pada Debat Kedua Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) 2024. Debat tersebut digelar di Wale Ne Tou Tondano, Minahasa, pada Rabu (23/10/2024).
"Kami akan menyampaikan visi misi sesuai dengan tema yang ada hari ini. Kami percaya dan yakin bahwa kita semua tahu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sulawesi Utara merupakan yang terbaik di seluruh Pulau Sulawesi, bahkan salah satu yang terbaik di Indonesia," ujar Steven didampingi Denny.
- SK-ADT Bakal Buat Desa Mandiri di Sulut, Beasiswa & Program Pemagangan Bakal Lebih Difokuskan
- Konsolidasi PDIP, Steven Kandouw: Bolmut Kunci Kemenangan dan Pembangunan Sulut
- Perhatian Khusus SKDT untuk Umat Islam di Sulut: Menjadi Berkat untuk Orang Lain
- Mencicipi Burasa, Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kental dengan Nilai Budaya
Dalam penegakan hukum, pihaknya selalu bekerja sama dengan aparat penegak hukum, baik kepolisian, kejaksaan, maupun Kemenkumham, untuk menegakkan supremasi hukum di Sulawesi Utara. "Kami bangga telah menerima opini WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama sepuluh kali berturut-turut," tuturnya yang juga Wakil Gubernur Sulut periode 2019 – 2024 itu.
Dalam hal pemuda dan olahraga, Indeks Pembangunan Pemuda di Sulut berada di lima besar terbaik nasional, dengan kesehatan pemuda di atas rata-rata nasional. Partisipasi pemuda dalam kepemimpinan juga relatif tinggi dibandingkan provinsi lain.
"Kami juga telah menerbitkan Perda Kebudayaan yang bertujuan agar kebudayaan lokal Sulawesi Utara dapat sejajar dengan kebudayaan nasional, sehingga menjadi kebanggaan bagi kita semua. Untuk itu, pada tanggal 27 nanti, jangan lupa pilih nomor urut tiga. Terima kasih," tukas Steven.
Khusus untuk bidang kesehatan, saat ini sudah ada 47 rumah sakit yang aktif di seluruh Provinsi Sulawesi Utara, dan sebentar lagi akan menjadi 57 rumah sakit. "Kami berharap jumlah dokter yang ada meningkat tajam, dari 400 sepuluh tahun lalu, sekarang sudah ada sekitar 700 dokter di bawah kewenangan pemerintah provinsi. Tenaga kesehatan yang mumpuni juga telah banyak kita miliki," tuturnya.