Soal nama Setnov di sidang, Sekjen Golkar bilang 'baru kesaksian'
Soal nama Setnov di sidang, Sekjen Golkar bilang 'baru kesaksian'. Pihaknya akan percayakan proses hukum e-KTP ke pengadilan. Idrus mengatakan, partainya tetap berpegang pada azas praduga tak bersalah atas kasus yang menyeret Setnov dan sejumlah kadernya
Sekretaris Jendral Partai Golkar Idrus Marham angkat bicara soal pengakuan Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggarini bahwa Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov) mewanti-wanti terdakwa kasus e-KTP kalau ditanya bilang tak kenal dengan dirinya. Idrus menyebut pengakuan Diah hanya sebatas kesaksian dan belum membuktikan fakta hukum keterlibatan Setnov.
"Itu yang saya katakan, itu kan baru tahap kesaksian dan itu kan prosesnya. Karena itu seluruhnya prosesnya kita percayakan ke proses peradilan. Bahwa proses itu akan berjalan baik dan didasarkan dengan fakta-fakta yang ada," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (17/3).
Pihaknya akan percayakan proses hukum e-KTP ke pengadilan. Idrus mengatakan, partainya tetap berpegang pada azas praduga tak bersalah atas kasus yang menyeret Setnov dan sejumlah kadernya
"Saya kira gini ya, prinsip kita, kita percayakan dan hormati seluruh proses-proses hukum yang ada dengan tetap berpegang prinsip azas praduga tidak bersalah. Itu kita prinsipnya," terangnya.
DPP Partai Golkar, kata dia, telah menugaskan Ketua Bidang Hukum dan HAM Rudi Alfonso untuk mengawal proses hukum kasus e-KTP. Tujuannya, agar tidak ada pihak yang memanfaatkan kasus e-KTP demi kepentingan politik tertentu.
"Dan tentu kita harapkan supaya tidak ada satu pihak pihak siapapun yang memanfatkan momentum ini dengan kepentingan-kepentingan politik tertentu. Itu kita harapan kita makanya kita serahkan ke proses pengadilan yang ada," pungkas dia.
Untuk diketahui, dalam sidang kedua kasus korupsi e-KTP, Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggarini mengaku beberapa kali bertemu dengan Setya Novanto. Selain di hotel Gran Melia, Jakarta Pusat, Diah juga bertemu dengan Setya Novanto (Setnov) saat pelantikan ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Saat upacara pelantikan tersebut, Diah mengaku dikasih sinyal Setnov agar salah satu terdakwa kasus e-KTP Irman mengaku tidak mengenal ketum Golkar itu.
"Setnov bicara ke saya "bu tolong sampaikan ke Pak Irman kalau ditanya bilang tidak kenal saya," ujar Diah sambil menirukan perkataan Setnov, Kamis (16/3).
Namun Diah mengaku tidak mengetahui maksud dan tujuan permintaan Setnov agar Irman mengaku tidak mengenalnya.
Pengadilan Negeri Tipikor menggelar sidang dakwaan terhadap Irman, mantan Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri dan Sugiharto, mantan Pejabat Pembuat Komitmen Kemendagri. Keduanya didakwa bersama-sama telah melakukan perbuatan melawan hukum atas tindak pidana korupsi proyek KTP elektronik.
Dari proyek senilai Rp 5.9 triliun itu, jaksa menyebutkan kerugian yang dihasilkan atas perbuatan Irman dan Sugiharto sebesar kurang lebih Rp 2.3 triliun. Dari dakwaan ini pula, muncul sejumlah elit politik yang diduga mendapat kucuran dana atau terlibat secara langsung atas proyek yang digagas mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.
Setya Novanto, Anas Urbaningrum, M Nazaruddin merupakan segelintir elit politik yang disebut sebut berperan aktif dalam kasus ini.
-
Apa yang dikatakan oleh Agus Rahardjo terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Mengapa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak mau berkomentar tentang kasus e-KTP yang menjerat Setya Novanto? Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear," pungkasnya.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang disebut oleh Agus Rahardjo sebagai orang yang meminta kasus korupsi e-KTP dengan terpidana Setya Novanto dihentikan? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
Baca juga:
Ini kata MKD soal pelaporan kebohongan Setya Novanto
Usai rapat di Golkar, Setnov ngacir ditanya soal sidang kasus e-KTP
Blak-blakan eks Sekjen Kemendagri di sidang korupsi e-KTP
Fakta-fakta mencengangkan di persidangan kasus korupsi e-KTP
Dilaporkan ke MKD karena berbohong soal e-KTP, ini kata Setnov
Setnov pesan ke terdakwa kasus e-KTP kalau ditanya bilang tak kenal