Sosok Erfin Dewi Sudanto, Caleg di Bondowoso yang Nekat Jual Ginjal untuk Modal Kampanye
Bekerja sebagai pegawai lepas kantor notaris membuat modal politiknya amat terbatas
Erfin Dewi Sudanto mengaku nekat menjual atau melelang ginjal karena kemampuan finansial terbatas
- Sosok Eks Kondektur dan Sopir Angkot Ini Kariernya Enggak Main-main, Calon Menteri Prabowo & Ketum Partai
- Pilkada 2024: Ini Jejak Karier Politik Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan
- Caleg di Bondowoso Viral Ingin Jual Ginjal untuk Modal Kampanye Ternyata Pernah Jadi Kades
- Pengakuan Blak-blakan Caleg PAN Jual Ginjal untuk Modal Kampanye
Sosok Erfin Dewi Sudanto, Caleg di Bondowoso yang Nekat Jual Ginjal untuk Modal Kampanye
Seorang calon legislatif (caleg) di Bondowoso, Jawa Timur viral karena ingin menjual atau melelang ginjal untuk modal biaya kampanye Pemilu 2024.
Caleg itu bernama Erfin Dewi Sudanto mengaku nekat menjual atau melelang ginjal karena kemampuan finansial terbatas untuk membiayai berbagai keperluan kampanye seperti pemasangan banner, stiker, kalender atau alat peraga kampanye (APK) lainnya.
"Alhamdulillah anak dan istri sudah merestui saya melakukan langkah ini. Meskipun mereka juga kaget dan shock atas keputusan saya ini,” ujar Erfin saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Rabu (17/1/2024).
Pria asal Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang ini mengaku ingin maju menjadi caleg dan nekat melelang ginjalnya, karena ingin mengabdi kepada masyarakat sebagai anggota DPRD Bondowoso.
Namun pekerjaannya sebagai pegawai lepas kantor notaris membuat modal politiknya amat terbatas. Ia hanya mendapatkan fee atau penghasilan jika ada masyarakat yang ingin membuat surat atau dokumen kepada notaris melalui perantaraan dirinya.
“Kadang seminggu dapat, atau sebulan dapat, kalau ada masyarakat mengurus surat di kantor notaris lewat saya. Penghasilan sampingannya, saya ternak ayam kampung. Lumayan kalau ada kebutuhan, misal mau sowan untuk biaya rokok,” ujar pria yang maju di Dapil 1 DPRD Bondowoso dengan nomor urut 9 itu.
Selama beberapa waktu terakhir, Erfin menguras tabungannya untuk biaya sosialisasi kepada masyarakat.
“(Biaya kampanye) tidak banyak juga. Saya memang tidak pernah menghitung, karena setiap saya datang ke tempat kampanye lokal, tidak besar-besaran. Tidak pernah saya kalkulasi,” ungkapnya.
“Kira-kira saya sudah habis lebih dari Rp25 juta untuk biaya kampanye,” papar Erfin.
Meski sudah mantap untuk menjual atau melelang ginjalnya guna biaya kampanye caleg, Erfin tetap mematok syarat khusus. Bukan semata nominal. Namun calon pembeli ginjalnya haruslah sosok yang baik akhlak dan hubungannya dengan masyarakat. Ia punya alasan khusus terkait hal itu.
“Kalau ada yang tertarik, silakan datang ke rumah, kita bicara bareng. Kan nomor hp saya sudah di sebar. Tetapi ada tahapan yang harus dilalui untuk (mendapatkan) ginjal saya,” ujarnya.
“Mohon maaf, saya memang orang yang butuh uang, orang sulit. Tapi saya tidak mudah menerima uang. Jika pembeli itu tidak amanah, atau jiwa sosialnya kurang atau punya sifat tidak baik, akan saya tolak. Mohon maaf takutnya di hari kelak saya dapat pertanggungjawaban yang lebih berat buat saya ketika menghadap ke ilahi,”
ungkap Erfin.
Dengan berbagai upayanya merayu hati masyarakat, Erfin berharap bisa lolos sebagai anggota DPRD Bondowoso pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang. Sebab, ia ingin membuat perubahan di masyarakat.
"Mudah-mudahan saya bisa menjadi wakil rakyat. Agar saya bisa merealisasikan janji-janji saya pada masyarakat," pungkasnya.