Strategi Ganjar-Mahfud Hapus Kemiskinan, Ciptakan 17 Juta Lapangan Kerja Baru Tiap Tahun
Jika Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, mereka akan mengurangi secara bertahap kemiskinan hingga 2,5 persen.
Jika Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden, mereka akan mengurangi secara bertahap kemiskinan hingga 2,5 persen.
Strategi Ganjar-Mahfud Hapus Kemiskinan, Ciptakan 17 Juta Lapangan Kerja Baru Tiap Tahun
Salah satu janji pasangan capres dan cawapres nomor 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md, adalah menghapus angka kemiskinan ekstrem di Tanah Air. Jika Ganjar-Mahfud terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, mereka akan mengurangi secara bertahap kemiskinan hingga 2,5 persen.
"Hal tersebut menjadi pijakan bagi tekad kami di dalam mewujudkan kemiskinan ekstrem nol persen, dan secara bertahap mengurangi kemiskinan hingga 2,5 persen tahun 2029," janji Ganjar-Mahfud dikutip dari dokumen visi dan misinya.
Salah satu cara mengurangi angka kemiskinan adalah janji membuka 17 juta lapangan kerja baru setiap tahunnya. Pemerintahan keduanya akan memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahunnya.
"Dan mengurangi jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal, agar semua rakyat cepat dapat kerja," isi dokumen tersebut.
Berdasarkan obrolan Ganjar Pranowo dengan sejumlah anak muda saat berkampanye, masalah lapangan kerja masih menjadi kekhawatiran. Seperti yang terjadi di Merauke, Papua Selatan.
Pada saat itu, Ganjar menampung berbagai aspirasi para milenial dan Gen-Z di Merauke, lewat dialog terbuka. Menurutnya, masalah lapangan pekerjaan masih menjadi fokus generasi muda Indonesia.
"Rata rata sama, tonenya berbeda. Ada konten lokal yang disampaikan dan itu menyenangkan. Yang sama mereka berharap lapangan pekerjaan. Butuh literasi untuk bisa bekerja," tutur Ganjar di Merauke, Papua Selatan, saat kampanye Pemilu 2024, Selasa (28/11/2023).
Selain mengatasi kemiskinan dengan membuka lapangan pekerjaan, Ganjar-Mahfud juga menyatakan komitmennya untuk mempercepat keadilan dan kemakmuran rakyat. Caranya, menaruh perhatian terpenting bagi fakir miskin dan anak telantar untuk dipelihara negara.
"Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, adalah amanat konstitusi. Kami bertekad menjalankan amanat tersebut dengan target pengurangan kemiskinan yang jelas dan progresif," kata Ganjar-Mahfud.
Adapun strategi percepatan penghapusan kemiskinan yang ditawarkan Ganjar-Mahfud, dilakukan dengan konvergensi program pusat dan daerah, serta optimalisasi dana non-APBN.
Keduanya juga target menambah 5 juta penerima program keluarga harapan (PKH), dari 10 juta penerima menjadi 15 juta penerima. Cukup dengan memakai Nomor Induk Kependudukan (NIK) alias KTP, mereka janji melindungi banyak warga rentan.
Dana Abadi Kesejahteraan Sosial
"PKH akan kami tingkatkan dari 10 juta penerima menjadi 15 juta penerima. Cukup menggunakan NIK sebagai identitas tunggal yang mengintegrasikan seluruh pemberian jaminan sosial, bantuan, dan layanan dari pemerintah," bebernya.
Upaya lainnya yang disuarakan Ganjar-Mahfud untuk memberantas kemiskinan, melalui dana abadi kesejahteraan sosial. Menurut mereka, upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus berkelanjutan.
"Sehingga dana abadi akan menjadi salah satu opsi kami untuk pembiayaan program-program kesejahteraan sosial, termasuk membantu warga difabel," tutur Ganjar-Mahfud MD.