Suara Emak-emak Rendah ke Prabowo, BPN Yakin Fenomena Pilkada DKI akan Terulang
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin mengatakan menggunakan data pembanding dari lembaga survei lain terkait elektoral di kalangan emak-emak. Hasilnya, menurut Suhud jauh berbeda. Dukungan emak-emak ke Prabowo-Sandi sangat besar jika melihat kehadiran mereka di berbagai kegiatan kampanye.
Badan Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meragukan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait elektoral di kaum emak-emak. Dari survei tersebut, keterpilihan Prabowo-Sandi masih kalah dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin meski gencar kampanye ke kalangan emak-emak.
Prabowo-Sandi hanya dipilih sekitar 27,8 persen emak-emak. Berbanding tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf dengan 57,0 persen.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Bagaimana Selvi Ananda menunjukkan kesopanan saat bertemu Prabowo? Bersalaman dengan Prabowo Selvi tampak sangat sopan dalam pertemuannya dengan Prabowo. Saat bersalaman dengan Prabowo, dia terlihat membungkukkan badan.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang menjadi atensi khusus Prabowo Subianto dalam konteks pangan? Prabowo Subianto memiliki perhatian khusus terhadap sektor pertanian. Prabowo bahkan menugaskan secara khusus jajaran kerjanya untuk membantu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat pangan.
Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin mengatakan menggunakan data pembanding dari lembaga survei lain terkait elektoral di kalangan emak-emak. Hasilnya, menurut Suhud jauh berbeda. Dukungan emak-emak ke Prabowo-Sandi sangat besar jika melihat kehadiran mereka di berbagai kegiatan kampanye.
"Hasil survei internal kami menunjukkan hasil beda. Trend umat dan kalangan emak-emak pemilih untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi sangat besar. Hal itu juga ditunjukkan oleh antusiasme masyarakat, kalangan keumatan dan emak-emak, dalam kampanye yang dilakukan Sandi di seluruh Indonesia," kata Suhud saat dihubungi merdeka.com, Jumat (8/2).
Suhud menuturkan, data dari sejumlah lembaga survei memperlihatkan tren yg cenderung sama antara kedua pasangan calon. Bahkan, ada lembaga survei menyebut elektoral Jokowi-Ma'ruf cenderung stagnan.
Merujuk ucapan Suhud, Lembaga Alvara Research Center merilis elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mandek di angka 54,3 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 35,1 persen. Bahkan, Survei Median menyebut elektoral Jokowi-Ma'ruf di kisaran 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen.
Tak cuma itu, Sandiaga juga membuka hasil survei internal BPN. Dia menyebut elektabilitasnya sudah di atas 40 persen dan hanya selisih single digit.
"Elektabilitas petahana cenderung turun dan di sebagian lembaga survei menyebut mentok di bawah 50 persen. Di sisi lain trend elektabilitas Prabowo-Sandi cenderung naik," ujar Suhud.
"Selisih antara elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi mengecil dan sudah di angka 1 digit," sambungnya.
Suhud enggan memberikan analisisnya terkait faktor penyebab rendahnya eletoral Prabowo-Sandi di kalangan emak-emak. Dengan alasan, agak ragu dengan netralitas dan objektivitas LSI Denny JA.
Di luar perbedaan suara di lembaga survei, Suhud meyakini Prabowo-Sandi bakal mendulang sukses di akhir pertarungan. Fenomena ini mirip dengan Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
"Kami sangat yakin puncaknya pasangan Prabowo-Sandi akan unggul. Fenomenanya mirip dengan Pilkada DKI Jakarta di mana tingkat kepuasan pemilih tidak berbanding lurus dengan pilihan pemilih," ungkapnya.
Selain itu, terjadi kenaikan jumlah solid voters bagi kedua paslon versi survei Populi Center pascadebat. Jokowi-Ma'ruf meningkat dari sebelum debat sebesar 88,9 persen menjadi 90,8 persen usai debat. Sementara solid voters Prabowo-Sandiaga meningkat dari 82,6 persen menjadi 85,5 persen.
Politikus PKS ini mengklaim pihaknya akan mampu mencuri suara swing voters dan mempertahankan solid voters di sisa 2 bulan masa kampanye. Prabowo-Sandi, kata Suhud, akan memaksimalkan debat capres dan kampanye terbuka untuk meyakinkan para swing voters.
"Mereka akan melihatnya di debat capres dan masa kampanye terbuka. Strategi kami tentu mengoptimalkan debat capres dan mengoptimalkan masa kampanye untuk meyakinkan pemilih galau seperti yang dilakukan Sandi selama ini," tandas Suhud.
Baca juga:
Dituduh Jiplak Oleh Airlangga, Sandiaga Bilang 'Itu Kakak Saya'
Kubu Prabowo:Tarif Jalan Tol di Indonesia Termahal se-Asia Tenggara
Temuan-Temuan Mengejutkan Lembaga Survei Jokowi vs Prabowo
Banyak Kader Tak Disanksi, Caleg Demokrat Jabar Ikut Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Survei LSI Denny JA: Selisih Jokowi dan Prabowo Hanya 14 Persen di Pemilih Muslim