Sudah minta restu Jokowi, Idrus Marham siap jadi calon Ketum Golkar
Idrus mengaku telah bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan niatnya menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin. Dia meyakini Jokowi akan memberi dukungan termasuk saat dia ditunjuk menjadi Plt Ketum Golkar.
Plt Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham menyatakan kesiapannya menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar jika Munaslub akhirnya digelar. Idrus mengatakan, kesiapannya menggantikan Setya Novanto karena komitmennya membesarkan partai.
"Ya apapun kalau itu yang dikehendaki oleh seluruh keluarga besar Golkar utamanya para pimpinan provinsi Kabupaten, Kota dan ridho Tuhan, maka tentu saya siap," kata Idrus saat dihubungi, Rabu (29/11).
-
Apa yang dilakukan Idrus Marham untuk mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar? Mantan sekretaris jenderal Partai Golkar Idrus Marham bersama kader partai berlambang pohon beringin lainnya membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Mengapa Idrus Marham ingin mengganti Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar? "Tim pemrakarsa adalah adanya kesadaran secara kolektif yang muncul dari sebagian keluarga Partai Golkar, utamanya para pemimpinnya bahwa kepemimpinan hari ini tidak produktif," tutur Idrus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
-
Bagaimana Ikal dan teman-temannya membentuk Laskar Pelangi? Ikal bersama dengan sahabat-sahabatnya seperti Lintang, Mahar, Sahara, A Kiong, Harun, dan yang lainnya membentuk kelompok "Laskar Pelangi" sebagai respons terhadap kondisi sekolah yang buruk dan minim fasilitas.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Alasan lain, dia ingin bertanggungjawab di sisa masa jabatan kepengurusan Golkar di bawah Setya Novanto. Tujuannya agar segala persiapan Golkar jelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 tidak terganggu.
"Dan yang paling penting selama ini kebatinannya sesama pengurus Golkar sudah menyatu, dan kita buktikan bahwa ini bukan masalah posisinya, tapi masalah tanggung jawab untuk selesaikan sisa kepengurusan," ujarnya.
Selain Idrus, nama Airlangga Hartarto juga semakin kuat peluangnya menjadi ketua umum Golkar. Bahkan, Airlangga dikabarkan telah meminta restu pada Presiden Joko Widodo.
Idrus tak mau kalah. Dia juga mengaku telah bertemu Jokowi untuk menyampaikan niatnya menjadi orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin. Dia meyakini Jokowi akan memberi dukungan termasuk saat dia ditunjuk menjadi Plt Ketum Golkar.
"Saya kan juga sudah ketemu Pak Jokowi kok, dan saya punya keyakinan saya terpilih Plt Ketum juga pasti karena ada kontribusi semua," klaimnya.
Saat bertemu, kata Idrus, Jokowi berpesan agar Golkar dipimpin oleh tokoh yang memiliki basis ideologi, konseptual dan jaringan yang kuat.
"Apalagi jadi Ketum, bukan belajar memimpin. Tapi menjadi pemimpin yang hakiki, yang otentik, untuk jadi pemimpin otentik maka itu tadi, perlu basis ideologi, konseptual dan jaringan yang mengakar," tandas Idrus.
Saat ditanya apakah sudah berkomunikasi dengan DPD-DPD Golkar, Idrus mengaku belum melakukan hal tersebut. Hanya saja, dia menyebut DPD akan patuh terhadap segala keputusan yang diambil DPP, termasuk menggelar munaslub.
"Tapi yakin DPR konsisten pada keputusan pertemuan lalu di sultan bahwa mendukung langkah yang diambil DPP menuju munas. Jadi bukan hanya DPD, apapun keputusan nanti kita lihat ukuran itu, suasana kebatinan rakyat," ungkapnya.
(mdk/noe)