Sudirman Said: Persoalan tak bisa diselesaikan dengan foto dan unggah di medsos
Menurutnya, ada perbedaan antara pencitraan dan reputasi, sebagaimana yang ditulis dalam buku yang diluncurkan itu. Reputasi menurutnya dibangun dalam jangka yang panjang, bisa dilacak, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
Calon Gubernur Jawa Tengah mengatakan generasi milenial adalah generasi yang kelak akan memimpin, baik di level daerah maupun negara, karena itu penting bagi milenial untuk melek politik. Tujuannya untuk memahami bagaimana kebijakan yang menyangkut hidup masyarakat banyak dibuat melalui proses politik.
Sudirman Said menjelaskan hal itu saat peluncuran bukunya 'Dear Milleneals,' Sabtu (14/4) di Vina House Semarang.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Bagaimana Chatib Sulaiman meninggal? Pada 15 Januari 1949, keberadaan mereka akhirnya diketahui oleh pihak Belanda. Mereka yang sedang melaksanakan shalat Subuh itu diberondong timah panas oleh tentara Belanda. Chatib bersama pimpinan perjuangan langsung tewas di tempat.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
"Adik-adik perlu melek politik agar sedikit banyak memahami proses mengurus pemerintahan. Tapi bukan politik praktis, dalam artian terjun langsung ke dunia politik. Waktunya belum sampai," terangnya.
Sudirman menyampaikan, seluruh jabatan strategis di negara ini diputuskan melalui proses politik. Karena itu penting politik diisi oleh orang-orang baik. "Politik adalah hulu. Kalau hulunya baik, hilirnya, dalam hal ini kebijakan dan orang-orang yang akan dipilih pun orang-orang yang baik," imbuhnya.
Sudirman berpesan agar milenial yang umumnya akrab dengan sosial media tidak mudah terjebak dengan pencitraan yang dilakukan dengan memanfaatkan sosial media. Acap kali yang tampil di sosial media adalah hal-hal permukaan, hanya bungkus, bukan isi yang sesungguhnya.
Menurutnya, ada perbedaan antara pencitraan dan reputasi, sebagaimana yang ditulis dalam buku yang diluncurkan itu. Reputasi menurutnya dibangun dalam jangka yang panjang, bisa dilacak, dan bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Sementara pencitraan adalah bungkus yang tidak menggambarkan fakta yang sesungguhnya. Persoalan tidak bisa diselesaikan dengan foto-foto, selfie, kemudian mengunggahnya di media sosial. Butuh ketekunan, kerja keras, kompetensi, dan kejujuran pemimpinnya," katanya lagi.
Terkait dengan proses demokrasi di Jateng, Sudirman berpesan agar para milenial tidak menyia-nyiakan suaranya. Suara milenial cukup menentukan pemimpin Jateng ke depan.
"Jangan golput. Suara anda menentukan masa depan Jateng. Pilih pemimpin yang bersih, jujur, kompeten, dan mau bekerja semata untuk kepentingan rakyat," paparnya.
(mdk/rzk)